Polisi sudah miliki 45 data antemortem korban Trigana Air
Evakuasi korban Trigana Air dilakukan lewat jalur darat karena cuaca buruk.
Kabid Pus Dokkes Mabes Polri, Brigjen Pol Arthur Tampi mengatakan sudah ada 45 data antemortem yang diberikan oleh anggota keluarga korban Trigana Air. Hal ini didapatkannya berdasarkan laporan Kabid Dokes Polda Papua.
"Sudah ada 45 anggota keluarga yang menyampaikan data antemortem," ujar Arthur saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (18/8).
Menurut Arthur, langkah awal yang dilakukan pihak kepolisian ketika mendapatkan informasi kecelakaan pesawat Trigana Air, yaitu mempersiapkan sejumlah kebutuhan untuk proses evakuasi. Setelah itu, lanjut dia, membuka posko antemortem untuk mengidentifikasi korban.
"Terdiri atas properti yang mereka gunakan apa, tanda tanda medis, ada rekam gigi, dan foto dari keluarga korban kita minta, apakah ada tato dan bekas operasi kita minta semua. Begitu jenazah ketemu, kita periksa data postmortem, nanti kita cocokkan dengan data antemortem. Itu proses rekonsiliasi, nanti kita lakukan pemeriksaan DNA, rekam gigi, semua sudah berjalan," ungkap Arthur.
Sejak kemarin, imbuhnya, keluarga sudah berada di posko antemortem. Namun, sampai sekarang tim belum menerima satu pun jenazah.
Arthur mengaku tim evakuasi mengalami kesulitan dalam mengevakuasi. Sebab, lokasi kecelakaan tepatnya di pegunungan yang sulit untuk dijangkau. "Belum ada," pungkas dia singkat.