Polisi Tak Bisa Pidanakan Warga Mabuk di Banjarmasin Akibat Konsumsi Kecubung, Ini Alasannya
Polda Kalimantan Selatan menyatakan tidak bisa menjerat warga yang mengonsumsi kecubung.
Polisi mencontohkan konsumsi kecubung seperti amfetamin yang sebenarnya obat disalahgunakan untuk narkoba.
- 47 Orang Datangi RSJ Diduga Gara-Gara Mabuk Kecubung, Ini Reaksi Polda Kalsel
- Brimob Polda Sumut Turun Tangan Tangkap 5 Orang Terkait Kasus Narkoba, Ini Peran Para Pelaku
- Polisi Pindahkan Barang Bukti Cairan Narkoba dari Canggu Bali ke Semarang, Ini Alasannya
- 2 Pemuda Ditangkap Usai Simpan 1.435 Butir Obat Keras Jenis Triheksifenidil, Ngaku untuk Konsumsi Pribadi
Polisi Tak Bisa Pidanakan Warga Mabuk di Banjarmasin Akibat Konsumsi Kecubung, Ini Alasannya
Polda Kalimantan Selatan menyatakan tidak bisa menjerat warga yang mengonsumsi kecubung. Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan warga yang viral dirawat di Rumah Sakit Jiwa mensalahartikan tanaman hias kecubung untuk dikonsumsi.
"Kecubung kan tanaman hias. Hanya mereka yang salahartikan dalam menggunakan," ujar dia saat dikonfirmasi, Kamis (11/7).
Adam menjelaskan, karena masuk kategori tanaman hias, penyalahgunaan kecubung menjadi permasalahan yang harus diatasi. Dia mencontohkan amfetamin yang sebenarnya obat disalahgunakan untuk narkoba.
"Sama amfetamin kan obat juga, heroin obat juga. Tapi disalahgunakan jadi berbahaya agar jangan disalahgunakan dalam mengkonsumsinya,” tambah dia.
Sebagai langkah pencegahan, kata Adam, pihaknya melakukan efek negatif dari kecubung.
Hal ini dikarenakan masih banyak informasi simpang siur di media social tentang kecubung.
"Ditnarkoba lagi cek ke labfor kandungannya. Mungkin ada kandungan-kandungan yang membahayakan jika salah dikonsumsinya," ungkap Adam.
Oleh karena itu, Adam mengatakan polisi saat ini hanya bisa mengimbau masyarakat agar tidak menyalahgunakan buah kecubung yang bisa memicu halusinasi.
"Imbauan terkait yang semua. Intinya kita lagi dalami. Termasuk adanya yang video hoaks orang lomba burung. Tapi dibilang kecanduan kecubung," tuturnya.
Sebanyak empat warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mabuk setelah mengonsumsi buah kecubung.
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi mengimbau warga untuk tidak coba-coba mengkonsumsi kecubung atau Datura sp.
Cuncun mengatakan hindari mengkonsumsi tanaman kecubung yang tidak seharusnya dikonsumsi sembarangan karena berbahaya.
"Jika tanaman ini dikonsumsi dapat berdampak menyebabkan gangguan mental sementara atau permanen," jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, untuk dampak negatif dari kecubung karena memiliki zat beracun yang dapat menimbulkan beberapa gejala dan berbahaya jika dikonsumsi sembarangan.