Polisi: Takbir keliling banyak mudharatnya
Rikwanto mengatakan, potensi negatif yang akan terjadi saat takbir keliling, yakni kecelakaan lalu lintas dan tawuran.
Polda Metro Jaya mengimbau warga Jakarta agar tak melakukan takbir keliling. Sebab, polisi menilai aksi itu lebih banyak menyumbang mudharat. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, marawis di kampung sendiri lebih baik dari pada takbir keliling.
"Takbir keliling memiliki potensi besar ke dalam hal negatif, banyak mudharatnya. Diimbau kepada masyarakat agar merayakannya di wilayah masing-masing. Bentuknya bisa marawis atau jalan jalan dengan lampu lampion di sekitar kampung," ujar Rikwanto, saat dihubungi, Jumat (2/8).
Rikwanto mengatakan, salah satu potensi negatif yang akan terjadi saat takbir keliling, yakni kecelakaan lalu lintas dan tawuran. "Dalam hal tawuran, ketika takbiran dipastikan adanya pertemuan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Dan pergesekan sehingga mengakibatkan keributan sangan terbuka lebar," katanya.
Terkait potensi kecelakaan lalu lintas yang akan terjadi, Rikwanto menjelaskan, karena dengan takbir keliling masyarakat cenderung menggunakan kendaraan bermuatan lebih yang dinilai jauh dari standar keamanan. Rikwanto menuturkan, pihaknya akan menyiagakan personel polisi disejumlah titik yang dinilai rawan seperti jalan umum dan tempat perbelanjaan.
"Pihak kepolisian sudah menyiapkan sejumlah antisipasi terjadinya tindak kejahatan dan kecelakaan di malam takbiran. Salah satunya, dengan cara bertindak, cara bertindak ini dengan mengkomunikasikan ke Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya agar berkoordinasi dengan Pemda setempat, tujuannya memberikan maklumat untuk merayakan takbiran di wilayah masing masing," jelas dia.
"Sampai saat ini, Ancol dan Monas menjadi titik utama penjagaan pihak kepolisian karena merupakan lokasi inti perayaan malam Lebaran," kata Rikwanto.