Polisi tangkap 4 sekawan pengedar uang palsu di Solok
Keempat remaja tersebut bernama Alan Firlanda (17), Febri Akbar Chan (18), Julfaizal (15) dan Toby Andika Putra (20). Diketahui keempat remaja tersebut berasal dari Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Empat remaja di Kota Solok, Sumatera Barat meringkuk sel penjara Polsek Solok Kota lantaran mencetak uang palsu dan mengedarkan serta membelanjakan.
Keempat remaja tersebut bernama Alan Firlanda (17), Febri Akbar Chan (18), Julfaizal (15) dan Toby Andika Putra (20). Diketahui keempat remaja tersebut berasal dari Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
-
Apa itu Pallu Butung? Pallu Butung ini termasuk hidangan penutup khas Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan menyebutkan, para tersangka mencetak uang palsu dengan cara mencari gambar uang pecahan Rp 100 ribu di internet menggunakan telepon genggam, kemudian memindahkan ke komputer.
"Selanjutnya mereka melakukan proses penyuntingan dan mencetak uang tersebut menggunakan kertas HVS dan dipotong sesuai dengan ukuran uang, kemudian uang palsu tersebut dibelanjakan di warung-warung mulai dari kawasan Sungai Lasi hingga Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat," paparnya.
Kejadian tersebut terungkap setelah salah satu pelaku menggunakan uang palsu untuk membeli sebungkus rokok di warung Ijal Alwandi (34), warga Ampang Kualo RT 02 RW 06, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanah Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.
"Kemudian saat pelaku pergi, korban sempat melihat uang tersebut agak berbeda dari uang biasanya, yaitu mulai dari kertas dan warna yang buram. Merasa curiga, korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Solok Kota," sambung Dony.
Keempat remaja tersebut juga berbagi peran. Alan Firlanda bertugas melakukan pencarian gambar mata uang di internet dan mencetak uang palsu. Febri Chan, Julfaizal dan Toby Andika Putra bertugas memotong uang sesuai ukuran dan membelanjakan.
Polisi berhasil menyita barang bukti satu CPU, monitor, keyboard dan mouse. Kemudian juga disita satu unit printer warna hitam, uang palsu senilai Rp 500 ribu, uang hasil tukar dan kembalian belanja di warung sebesar Rp 362 ribu, serta uang palsu Rp 16,9 juta yang disita dari rumah Alan.
"Saat ini kami masih memburu pelaku berinisial A yang melarikan diri, dan kami hanya menyita uang palsu sebesar Rp 1 juta yang disimpan di kediamannya," pungkas Kapolres.
Sementara itu, salah satu pelaku Alan mengaku mencetak uang palsu tersebut lantaran termotivasi dengan temannya yang telah terlebih dahulu mencetak.
"Dari sana saya tertarik juga melakukan perbuatan serupa. Dengan bekal yang saya miliki saya mencoba mencetak uang palsu dan membelanjakannya," akuinya sembari tertunduk.
Baca juga:
Bayar PSK pakai uang palsu, ASN diamankan polisi
BI sebut tidak ada uang palsu yang ditemukan selama periode Lebaran 2018
3 Pengedar uang palsu di Tangerang dibekuk polisi
BI belum terima laporan peredaran uang palsu selama Ramadan 2018
Peredaran uang palsu di Jawa Tengah didominasi pecahan Rp 100.000
Jasa tukar uang di pinggir jalan menjamur, BI minta waspadai terima Rupiah palsu