Polisi Ultimatum dan Pastikan Penyiram Air Keras di Bekasi Tidak Bisa Sembunyi
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengultimatum Kenji (26), pelaku penyiraman air keras ke istri, anak dan mertuanya agar menyerahkan diri. Jika tidak, polisi akan mengeluarkan tindakan keras.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengultimatum Kenji (26), pelaku penyiraman air keras ke istri, anak dan mertuanya agar menyerahkan diri. Jika tidak, polisi akan mengeluarkan tindakan keras.
"Kalau dia nyerahkan diri, bagus. Kalau enggak, ya jangan salahkan kalau kami bertindak keras. Karena dia berusaha menghindar dari perbuatan pidananya. Anda bisa lari, tapi anda tidak bisa bersembunyi," ucap Gidion, Kamis (23/6).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Di mana letak Air Terjun Grenjengan Kembar? Air Terjun Grenjengan Kembar merupakan surga tersembunyi di lereng Gunung Merbabu. Air terjun ini letaknya berada di tengah kawasan hutan pinus Dusun Citran, Desa Muneng, Kecamatan Pakis, Magelang.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana lokasi Pemandian Air Panas Bayanan? Terletak di Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, pemandian ini sangat populer dikarenakan air panasnya yang diyakini memiliki manfaat menyembuhkan beberapa jenis penyakit.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
Peristiwa penyiraman air keras ke istri, anak dan mertua oleh pelaku ini terjadi di Kampung Jagawana RT4 RW7, Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi pada Senin (20/6) sekira pukul 00.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut, istri pelaku yakni SHD (25), anaknya RE (2) dan mertuanya SH (57) mengalami luka bakar di sekujur tubuh. Mereka disiram cairan kimia tersebut saat tertidur pulas di rumahnya.
Polisi pihaknya masih melacak keberadaan Kenji yang sudah masuk dalam DPO. Pelaku melarikan diri dengan cara berpindah-pindah tempat.
"Pelaku belum dapat, tapi kita terus lakukan pengejaran sampai dapat itu, itu harus dapat itu. Karena lari-lari, dia masih mobile, anak muda ini biasa mobile, dia dipakai data scientific juga masih mobile," katanya.
Korban Penyiraman Air Keras Masih Dirawat
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengunjungi RE pada Rabu (22/6) kemarin di RSUD Kabupaten Bekasi. Dia mengatakan, di beberapa tubuh balita korban penyiraman air keras itu masih terdapat luka bakar.
"Saya sudah cek kondisi anaknya, sudah bisa lakukan beberapa hal meskipun kondisi masih ada luka bakar. Masih ada beberapa bagian tubuh yang perlu tindakan medis dan saat ini sudah ditangani oleh empat dokter," katanya.
Dani meminta pihak keluarga korban tidak khawatir soal biaya perawatan RE. Karena akan ditanggung Jamkesda Kabupaten Bekasi.
"Karena ini masuk ke tindakan kriminal jadi tidak dicover BPJS, tapi dicover Jamkesda. Untuk di RSUD Kabupaten Bekasi ini tidak masalah," katanya.
Sedangkan istri serta mertua dari pelaku penyiraman air keras saat ini juga masih dirawat di rumah sakit swasta. Pemerintah Kabupaten Bekasi akan mengkondisikan biaya untuk perawatan mereka berdua.
"Kalau jaminannya karena dirawat di rumah sakit swasta, maka akan diurus terlebih dahulu," ucap Dani.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, tega menyiram istri, anak dan mertuanya dengan air keras. Pengangguran ini diduga melakukan perbuatan itu karena kesal lantaran sang istri terus minta cerai akibat tidak dinafkahi.
Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Senin (20/6) sekitar pukul.03.00 WIB di Kampung Jagawana RT04 RW07 Desa Sukarukun. Saat itu, pelaku bernama Kenji (26) yang berada di luar rumah tiba-tiba pulang dan mendobrak pintu.
Di dalam rumah dia melihat istrinya, SHD (25), mertuanya SH (57) dan anaknya, RE (2) sedang tertidur pulas. Tiba-tiba tanpa rasa kasihan, dia langsung menyiramkan air keras ke arah mereka bertiga.
Sontak istri, anak dan mertuanya terbangun dan kaget. Ketiganya mengalami luka bakar di bagian wajah, tangan dan kaki. Sementara pelaku langsung melarikan diri.
Baca juga:
Kesal Diminta Cerai, Pengangguran di Bekasi Siram Air Keras ke Anak Istri dan Mertua
Satu Keluarga Disiram Air Keras oleh Puluhan Orang di Palembang
Tak Mau Pakai Jasanya Lagi, Tukang Ojek Siram Wanita Pakai Air Accu
Penyiram Istri Siri dan Anak Pakai Air Keras Ditangkap, Motif Cemburu
Ditolak Rujuk, Pria di Palembang Siram Mantan Istri dan Anaknya dengan Air Keras
Polisi Minta Pelajar SMP yang Diduga Disiram Air Keras Diperiksa Psikolog