Polisi usut provokator tewaskan pelaku penyerangan siswa SD di NTT
"Bisa diusut, bisa dilakukan penyelidikan siapa penggeraknya, apakah ada provokator, apakah ada yang dengan sengaja," kata Boy.
Irwansyah (32), pelaku penikaman terhadap tujuh bocah Sekolah Dasar (SD) di Seba, Kabupaten Sabu Raijua tewas di ruang tahanan Polsek Sabu Barat. Pelaku tewas setelah dilempari batu oleh warga melalui atap sel Polsek tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya akan mengusut pelaku penganiayaan. Khususnya, pihak yang memprovokasi aksi tersebut.
"Bisa diusut, bisa dilakukan penyelidikan siapa penggeraknya, apakah ada provokator, apakah ada yang dengan sengaja," kata Boy di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/12).
Boy menegaskan, sikap warga yang main hakim sendiri hingga menyebabkan Irwansyah tewas adalah pelanggaran hukum. Oleh karenanya, dia menegaskan Polda NTT bakal mengusut kejadian tersebut.
"Jadi main hakim sendiri bukan contoh yang baik, yang kita harapkan kepolisian, Polda NTT akan melalukan pengusutan tentang latar belakang terjadinya peristiwa ini," tegas dia.
Kendati Irwansyah sudah meningal dunia, mantan Kapolda Banten ini menerangkan polisi bakal terus melakukan pengusutan terhadap aksi bengis pelaku yang menikam tujuh bocah hingga luka-luka. Polisi akan mencari tahu motif Irwansyah melakukan aksi tersebut.
"Sekarng yang diusut yang jelas berjalan, dicari sebabnya kenapa yang bersangkutan melakukan itu, baru setelah itu dengan adanya saksi-saksi persis tau apakah keluarga ayah atau adik pelaku kan bisa digali keterangannya," pungkas Boy.
Sebelumnya, seorang pria bernama Irwansyah (32) menikam tujuh bocah Sekolah Dasar (SD) di Seba, Kabupaten Sabu Raijua sekitar pukul 09.00 WITA, Selasa (13/12). Kejadian bengis itu bermula sekitar Pukul 08.47 WITA saat pelajaran tengah berlangsung, pelaku yang membawa sebilah pisau masuk ke ruangan kelas V SDN 1 Sabu Barat.
Di mana saat itu, pelaku menuju ke bangku belakang menghampiri anak perempuan berinisial NO, saat itu juga pelaku langsung memutar wajah SD tersebut dan menggorok korban dengan pisau yang dipegangnya pada bagian leher.
Setelah pelaku melukai korban, pelaku melanjutkan aksinya dengan mencari korban lain di kelas tersebut. Teridentifikasi, ada tujuh korban yang dilukai pelaku.
Sementara melihat temannya ditikam, siswa-siswi yang berada di kelas pun berhamburan keluar. Bahkan bocah-bocah itu berlarian kelas melewati kantor Koramil 1627/04-Sabu Raijua yang posisinya kebetulan tepat di sebelah SD tersebut.
Mengetahui anak-anak siswa siswi SDN 1 Sabu Barat tersebut lari berhamburan keluar Danramil Sabu Raijua Mayor (Inf) I Ketut Nesa langsung memerintahkan anggotanya TNI untuk ke Lokasi SDN 1 Sabu Barat dan mengamankan pelaku.
Bersamaan dengan anggota TNI, anggota Polsek Sabu Barat yang dipimpin oleh Panit I Intel juga sudah memasuki area SDN 1 Sabu Barat dan langsung mengamankan serta mengevakuasi pelaku di Kantor Polsek Sabu Barat.
Selain mengamankan pelaku, anggota TNI dan Polri pun membantu pihak sekolah untuk mendata para siswa dan siswi untuk selanjutnya diantar pulang ke rumahnya masing-masing.
Warga yang mengetahui pelaku dibawa ke Polsek Sabu Barat emosi dan berbondong-bondong mendatangi Polsek tersebut. Mereka meminta polisi segera menyerahkan pelaku.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat ini, tujuh bocah yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan di Puskesmas Sabu Barat.
Berikut tujuh identitas bocah yang mengalami luka-luka akibat ulah pelaku. JAA (11) mengalami luka robek pada pipi kiri, lengan kanan bagian dalam, dan luka robek di bagian telinga.
Kemudian, NOP (10) yang mengalami luka pada bagian leher dan bibir bagian depan. MKY (8) mendapat luka pada leher dan luka pada jari telunjuk dan jari tengah.
Selanjutnya, GRR (11) mengalami luka pada leher dan pada jari. Sementara, DSK (11) mendapat luka bagian pada leher. Sedangkan AT (10) mendapat luka di bagian leher dan terakhir AMD (11) mendapat luka yang sama yaitu di bagian leher.
Baca juga:
Polisi sesalkan tewasnya penikam bocah SD karena dihakimi warga
Kasus penyerangan murid SD murni kriminal, warga jangan terprovokasi
Ini kronologi lengkap penyerangan 7 anak SD di Sabu Raijua
Istana minta Polri tindak tegas penyerang 7 siswa SD di Sabu NTT
Penyerang 7 murid SD di NTT tewas dikeroyok warga di dalam tahanan
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Siapa yang tampil di panggung acara sekolah? Kedua putri mereka, Megu dan Mishka, tampil memukau di panggung acara sekolah.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”