Politikus Demokrat kecam Menteri Jonan bekukan terbang AirAsia
"Kalau izin baru dipermasalahkan saat pesawat sudah terbang, ini jelas menterinya enggak kompeten. Jonan harus mundur."
Evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Tim Gabungan lainnya. Di tengah suasana duka, Kementerian Perhubungan menuding perihal izin terbang AirAsia bermasalah.
"Seharusnya martabat lembaga Kemenhub bisa dijaga, bukan justru pejabat Kemenhub mencari kambing hitam sebelum proses evakuasi korban selesai," kata politikus Partai Demokrat Chandra Andi Salam dalam keterangannya, Jakarta, Senin (5/1).
Ketua umum Kaukus Muda Demokrat itu menilai sikap yang ditunjukkan Kemenhub dalam hal ini Plt. Dirjen Perhubungan Udara dengan mempermasalahkan izin terbang di tengah proses evakuasi sebagai tindakan yang kurang tepat. Hal ini menurutnya, justru merusak citra bangsa Indonesia di mata internasional.
"Apalagi otoritas Singapura sudah mengklarifikasi bahwa ada kesepakatan kedua negara terkait izin terbang QZ8501 hari minggu lalu. Ini bikin malu," jelasnya.
Oleh karena itu, Ignasius Jonan dinilai tidak kapabel sebagai Menteri Perhubungan. Sebab, dia tidak tahu betul seluk beluk penerbangan termasuk permasalahan izin terbang seperti yang disampaikan anak buahnya.
"Kalau izin baru dipermasalahkan saat pesawat sudah terbang, ini jelas menterinya enggak kompeten. Jonan harus mundur," tandasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membekukan izin terbang AirAsia dengan rute Surabaya-Singapura sejak 2 Januari lalu. Keputusan itu buntut dari pelanggaran izin terbang yang dilakukan AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura, hingga berimbas pada jatuhnya pesawat itu di perairan Selat Karimata, Minggu (28/12).
Dari catatan Kemenhub, AirAsia hanya diizinkan terbang di hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu untuk rute Surabaya-Singapura. Namun pada kenyataannya, AirAsia QZ8501 terbang pada hari Minggu
Baca juga:
KNKT bakal bawa black box dan badan AirAsia ke Jakarta
Fadli Zon duga pejabat Kemenhub 'main' soal izin terbang AirAsia
Heli Dauphin kembali kirim 3 korban, total sudah 37 jenazah
Moeldoko siapkan 2 pesawat bawa keluarga AirAsia ke Pangkalanbun
Kemenhub: Jatuhnya AirAsia QZ8501 tak terkait terbang ilegal
Jonan dinilai terburu-buru bekukan AirAsia Surabaya-Singapura
Perjuangan anggota SAR cari AirAsia, biarkan foto yang bicara
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
.