Politisi PDIP soal Aksi 22 Mei: Ada Tokoh Sengaja Lakukan Pengumpulan Massa
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menduga ada pihak yang sengaja menggerakan massa untuk ikut aksi 22 Mei. Salah satunya Politikus Partai Berkarya Siti Hediati Haryadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menduga ada pihak yang sengaja menggerakan massa untuk ikut aksi 22 Mei. Salah satunya Politikus Partai Berkarya Siti Hediati Haryadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto.
"Ini ramai sekali dan dari luar kota banyak. Iya dari sosmed yang munculkan memang ada mobilisasi. Bahkan tokoh Mbak Titiek saja malah menyuruh untuk datang, jangan khawatir," kata Eva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang terjadi di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2024? "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Dimana konser PREP di Jakarta diselenggarakan? Band Indie asal London menggelar konser di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (15/5/2024).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Eva mengatakan upaya mobilisasi massa memang ada dan datang dengan berbagai bentuk, misalnya dengan embel-embel tur jihad.
"Upaya mobilisasi ada. Ada tokoh yang memang dengan sengaja melakukan pengumpulan massa. Walaupun tokohnya itu tidak bertanggung jawab dalam keamanan. Hanya inisiasi saja. Tak fair," ungkapnya.
Lanjutnya mobilisasi ini tak bisa lagi dihindari. Karena itu, dia mengimbau aparat Kepolisian bisa membantu pengamanan dengan baik.
"Kami meminta supaya percaya kepada polisi. Dan kemudian percaya bahwa Polisi bisa menyelamatkan," tandasnya.