Polres Jakbar tangkap komplotan rampok anak buah Moeldoko
Selain itu, Polres Jakbar melakukan koordinasi dengan Polsek Sawah Besar untuk memastikan apakah S (pelaku) ada kaitannya atau tidak.
Satuan Polres Metro Jakarta Barat telah menangkap pelaku perampokan yang diduga terkait peristiwa yang menimpa seorang Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Armedy Dewanga. Dia menjadi korban perampokan dengan modus kempis ban di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, (8/6) lalu.
"Kami sudah menangkap salah satu pelaku dengan modus yang sama, inisialnya S. Yang ketemu barang bukti TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang lain. Kita tunjukin barang buktinya, ternyata TKP-nya ada di Sawah Besar," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Kurniawan kepada wartawan, Jumat (6/7).
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
Kendati demikian, pihaknya masih terus melakukan pendalaman dalam kasus tersebut. Hal itu dikarenakan tak jarang para pelaku yang ditangkap tidak mengakui perbuatannya jika tidak ada laporan yang dibuat korban.
"Sedang kami dalami," ujarnya.
Selain itu, Polres Jakbar melakukan koordinasi dengan Polsek Sawah Besar untuk memastikan apakah S (pelaku) ada kaitannya atau tidak.
Sementara itu, Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana membenarkan jika Polres Metro Jakarta Barat melakukan koordinasi dengan pihaknya. Dua tahanannya juga dipinjam untuk dimintai keterangan lantaran melakukan perampokan dengan modus yang sama.
Hal itu untuk mengetahui apakah mereka satu komplotan yang masih sama sehingga perlu dimintai keterangan. Maka dari itulah mereka dipinjam untuk dilakukan pengembangan guna mencari tahu sosok pelaku.
"Kita mengamankan dua orang pelaku yang diduga ada kaitannya dengan itu (perampokan Armedy). Di-bon ya (dipinjam) untuk pengembangan ya. Sementara masih dimintai informasi atau keterangan," kata Mirzal.
Baca juga:
Kapolres Jakbar: Tenaga ahli KSP bukan dibegal tapi modus kempes ban
Polisi sebut staf KSP bukan dibegal, tapi buat laporan kehilangan barang
Stafnya dibegal, Moeldoko pastikan tak ada dokumen rahasia negara yang hilang
Hasil autopsi, korban begal di Tangerang tewas akibat peluru menembus paru-paru
Perempuan korban begal di Tangerang bekerja sebagai TKW di Taiwan