Polres Kapuas bentuk Tim Khusus Dalami 254 Orang Keracunan Usai Buka Puasa Bersama
Tejo Yuantoro juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin menyajikan makanan khususnya untuk orang banyak, agar lebih diperhatikan lagi makanan yang akan dikonsumsi, baik bumbu-bumbu masakan dan sebagainya.
Polres Kapuas membentuk tim khusus dalami keracunan massal yang terjadi di Masjid Nurul Istiqamah Handel Simpang Ayai Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak yang terjadi pada Kamis (23/5) saat buka puasa bersama. Korban mencapai 254 orang yang sempat dirawat di RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo. Namun kini sebagian besar sudah diperbolehkan pulang.
"Kami membentuk tim, baik tim olah TKP (tempat kejadian perkara), lidik sidik, pemeriksaan sampel makanan/sisa makanan, tim pemeriksa saksi-saksi, termasuk pengalaman TKP/ lokasi kejadian," kata Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro di Kuala Kapuas, Minggu (26/5).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Tejo Yuantoro menambahkan, seperti diberitakan Antara, tim bekerja untuk mencari penyebab dan data konkret terkait kejadian keracunan massal yang mengakibatkan ratusan warga dilarikan ke RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas.
"Semua masih melakukan penyelidikan, dan sudah kita bawa sampel makanan yang dikonsumsi warga berbuka itu untuk dilakukan uji laboratorium terlebih dulu untuk memastikannya apakah akibat makanan nasi bungkus masak sambal merah itu atau lainnya," kata Tejo Yuantoro.
Ia juga mengatakan, bahwa kasus tersebut tidak hanya terjadi kali ini saja, namun sering terjadi dan berulang kali dengan kasus serupa. Oleh sebab itu, pihak akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Tejo Yuantoro juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin menyajikan makanan khususnya untuk orang banyak, agar lebih diperhatikan lagi makanan yang akan dikonsumsi, baik bumbu-bumbu masakan dan sebagainya.
"Makanan yang dimasak harus dilihat, begitu juga tempat penyimpanannya harus higienis dan harus dalam keadaan sudah masak, supaya tidak basi," katanya.
Baca juga:
Usai Buka Bersama, Puluhan Warga di Kapuas Keracunan Makanan
Penyebab Siswa di Palembang Keracunan Diduga Akibat Makan Rujak Mi
Diduga Keracunan, Siswa Sekolah Olahraga di Palembang Dilarikan ke Rumah Sakit
Moeldoko sebut Isu Petugas KPPS Diracun adalah Pemikiran Sesat
JK Nilai Tak Mungkin Bisa Tambah Suara dari Tewasnya Anggota KPPS