Polres Surabaya tangkap 6 mahasiswa jadi joki UN
Di hadapan penyidik, para tersangka mengaku bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah
Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menangkap enam orang mahasiswa yang menjadi otak joki ujian nasional (UN) tingkat SMA dan masih memburu jaringan pelaku lainnya.
"Kami menerima informasi dan langsung memburunya. Polisi akhirnya menangkap pelaku di rumahnya, di Lamongan," ujar Kanit Kejahatan Umum Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Polisi MS. Ferry, seperti dilansir dari Antara, Senin (28/4).
Kasus adanya joki di dalam UN ini muncul setelah ditemukannya bocoran jawaban UN. Tersangka yang baru ini ditangkap berinisial ABD, merupakan mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri di Surabaya. Setelah dilakukan penyelidikan, tersangka bertugas sebagai penyalur soal dan kunci jawaban UN.
Polisi, kata Ferry, masih terus memburu tersangka lainnya yang termasuk dalam jaringan joki UN. Pihaknya juga mengaku sudah memiliki sejumlah informasi dan mengantongi nama-nama lainnya.
Sebelum menangkap ABD, polisi yang terbentuk dalam tim khusus ini berhasil membekuk lima oknum mahasiswa asal perguruan tinggi swasta di Surabaya.
Kelimanya masing-masing berinisial BGS (20), BRN (19), STR (19), ALF (19) dan DYT (20). Dua nama di depan bertugas sebagai ketua dan wakil koordinator dalam jaringan ini. Sedangkan lainnya bertugas pencari siswa yang menginginkan jawaban.
"Mereka ditangkap di sebuah alun-alun di Yogyakarta oleh tim khusus usai menerima laporan bahwa kelimanya ke luar kota. Semua masih menjalani proses pemeriksaan intensif," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.
Di hadapan penyidik, para tersangka mengaku bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Tidak hanya di Surabaya, mereka kerap berpindah-pindah sasaran, seperti di Malang, Bandung, Yogyakarta maupun kota-kota lainnya.