Polres Tangsel: Tidak ada geng motor, hanya tawuran dan bawa sajam
Polres Tangsel: Tidak ada geng motor, hanya tawuran dan bawa sajam. Menurut Kasat Reskrim Polres Tangsel, kejahatan selama bulan Puasa dikategorikan kenakalan remaja karena pelakunya kebanyakan berstatus anak dengan jenis kejahatan tawuran dan membawa senjata tajam.
Tawuran dan membawa senjata tajam masuk kategori kejahatan yang paling dominan terjadi di Kota Tangerang Selatan selama bulan Ramadan 2017. Pelaku didominasi remaja dan anak di bawah umur.
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho Hadi menuturkan, selama bulan Ramadan ada 12 perkara kenakalan remaja di wilayah hukum Tangerang Selatan. Dari jumlah itu, Polisi menetapkan 17 orang tersangka yang terdiri dari 15 anak di bawah umur dan 2 orang dewasa.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
-
Kenapa Sultan Djorghi sering naik motor? Ia juga dikenal sebagai salah satu artis yang punya hobi motor dan memiliki beberapa koleksi motor gede.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
"Secara kuantitas jumlah kejahatan selama Ramadan jauh menurun," terang Alexander, Selasa (4/7/2017), saat di konfirmasi.
Dia mengklaim, penurunan angka kejahatan selama Ramdan berkat kehadiran tim Vipers sebagai unit mobile reaksi cepat pencegahan dan penanggulangan tindak kejahatan di Kota Tangsel.
"Vipers kami anggap sangat efektif menekan kejahatan di Tangerang Selatan, kami berupaya meningkatkan kualitas dan kualitas personelnya lagi," kata dia.
Dalam pandangannya, kejahatan selama bulan Puasa dikategorikan kenakalan remaja karena pelakunya kebanyakan berstatus anak dengan jenis kejahatan tawuran dan membawa senjata tajam.
Dia menjelaskan, kejahatan di Kota Tangsel tidak terlepas dari keadaan sosiologis yang berkembang dengan maraknya geng motor di beberapa wilayah Kota besar. Termasuk Jakarta Selatan yang berbatasan langsung dengan Tangerang Selatan. "Alhamdulillah Polres Tangsel satu-satunya Polres yang berani mendeklarasikan bahwa tidak ada Geng Motor di wilayah hukumnya," jelasnya.
Dia berjanji menindak tegas pelaku tawuran dan kenakalan remaja lainnya dengan memberikan sanksi hukum kepada pelaku meski masih berstatus anak.
"Prinsip Ultimum Remedium adalah jalan terakhir yang harus diambil untuk penanganan atau penegakan hukum terhadap pelaku yang masih ber-status anak, kami ambil," terang dia.
Biasanya, kata dia, jika pelaku kejahatan adalah anak-anak akan dilakukan upaya diskresi dengan mengembalikan kepada orang tua untuk dibina.
"Akan tetapi untuk wilayah Tangsel, penegakan hukum yang kami utamakan dan Alhamdulillah, tidak ada kejadian menonjol dengan akibat fatal di wilayah hukum Polres Tangsel," tutupnya.
(mdk/noe)