Polri akui kesulitan identifikasi korban Lion Air dari rekam medis gigi
Dalam kasus identifikasi korban Lion Air PK-LQP menerima 189 data antemortem. Namun hanya 70 yang memiliki dental record. Sekitar 37 persen yang lain tidak pernah melakukan perawatan gigi.
Tim dokter di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur masih bekerja mengidentifikasi korban Lion Air PK-LQP jatuh di perairan Tanjungpakis, Karawang, Jawa Barat. Salah satunya dokter Odontologi Forensik atau Kedokteran Gigi Forensik.
Kepala Laboratorium dan Klinik Odontologi Pusdokkes Polri, Kombes Agustinus menjelaskan bidang gigi berkontribusi di dalam proses indentifikasi korban Lion Air.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Siapa yang terlibat dalam penerbangan "Kartini Flight"? Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Sama seperti dokter forensik lainnya yang membandingkan antara data postmortem dan antemortem. Pun demikian dilakukan dokter Odontologi Forensik.
Dia menjelaskan, memperoleh data postmortem. Tim bekerja di instalasi forensik untuk mencatat setiap part of body yang terkait dengan gigi dan rahang.
"Semua dicatat baik bentuk, warna, segala intervensi di gigi itu apakah tambalan atau apa sudah di cabut, di jaket atau di behel. Segala macem yang terjadi di gigi termasuk rahangnya juga korelasi gigi atas dan bawah semua dicatat secara detil untuk disandingkan di data antemortem," ucap dia.
Sedangkan, teknisnya di antemortem yakni dokter gigi yang bertugas akan mendalami ke keluarga mengenai riwayat gigi korban.
"Pertama ditanya adalah apakah yang bersangkutan pernah ke dokter gigi atau perawatan gigi. Setelah ada jawaban pernah kita akan telusuri dimana dokter gigi tersebut untuk petugas kami mengonfirmasi kepada dokter gigi tersebut dan meminta untuk keperluan DVI dan tentu dengan persetujuan keluarga untuk mendapatkan data perawatan yang pernah dilakukan dokter gigi tersebut," papar dia.
"Biasanya dokter gigi akan kooperatif mengirimkan rekam gigi. Kemudian tim kami akan memindahkan ke formulir DVI dan lembar ini nanti selesai operasi DVI dikirimkan interpol sebagai laporan dan pertanggung jawaban kami ke sana. Tujuan mentransfer ke dalam kode dan simbol tertentu untuk memudahkan membandingkan data antemortem dan postmortem," lanjut dia.
Ia menuturkan, sangat bersyukur apabila data gigi dilengkapi dalam bentuk odontogram. Sehingga dapat dental record yang lengkap.
Sayangnya, seringkali dokter gigi hanya mencatat elemen gigi yang pernah dirawat. Jadi, data-data yang diberikan kurang lengkap. Tetapi tetap membantu dalam proses identifikasi.
Dalam kasus identifikasi korban Lion Air PK-LQP menerima 189 data antemortem. Namun hanya 70 yang memiliki dental record. Sekitar 37 persen yang lain tidak pernah melakukan perawatan gigi.
Jika demikian, maka tim dokter akan meminta keluarga mengirimkan foto yang tampak gigi. Itu cukup membantu meskipun nilai identifikasi tidak sama dengan yang ada dental recordnya.
"Bernilai sekunder paling bawah levelnya jadi mendukung alat identfikasi yang lain," ujar dia.
Sulit mengidentifikasi
Agustinus mengaku kesulitan mengindetifikasi body part yang terkait dengan gigi pada korban Lion Air PK-LQP. Sebab, tidak memiliki dental record.
"Jadi sekali lagi mohon maaf sampai sekarang belum mampu mengidentifikasi sendiri dari gigi tapi tidak berarti kami tidak berkontribusi diantaranya dari body part minimal bisa menentukan kelompok usia dan gendernya apa," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Operasi pencarian diperpanjang, Basarnas kerahkan 200 anggota cari korban Lion Air
M Syaugie tegaskan pencarian black box Lion Air PK-LQP bukan tugas Basarnas
Polri belum bisa kembalikan barang pribadi korban Lion Air PK-LQP ke keluarga
Pertamina salurkan 6,6 KL Pertamax untuk pencarian pesawat Lion Air JT 610
Pesan keluarga korban Lion Air PK-LQP untuk Presiden Jokowi