Polri Beberkan Alasan Evakuasi Kapolda Jambi dan Kru Helikopter Lewat Jalur Udara
Cuaca di TKP pendaratan darurat helikopter sering berubah. Hal ini membuat tim SAR sulit melakukan evakuasi korban.
Tim SAR terus berupaya evakuasi helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono di Bukit Tamia, Muara Emat, Jambi. Proses evakuasi dilakukan melalui jalur udara.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, evakuasi melalui jalur udara ini dilakukan untuk mempersingkat proses tim SAR membawa para korban.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Kenapa wisata helikopter di Solo dianggap istimewa? Meski sedikit mahal, namun ia tidak merasa keberatan, karena paket wisata tersebut jarang ditemui di kota lain.
-
Siapa yang menjadi pilot pesawat dan helikopter tempur TNI AD? Bagi Cahyo, Joy adalah copilot terbaik dalam rumah tangga mereka. Cahyo sendiri adalah seorang pilot pesawat dan helikopter tempur TNI AD.
-
Dimana iklan RCTI di sawah dengan helikopter itu diambil? Mengutip dari akun Twitter/Xnya, Selasa (27/2), Irfan mengatakan bahwa iklan RCTI yang berada di sawah diambil di daerah Palabuhanratu, Sukabumi.
-
Apa yang terjadi dengan helikopter Presiden Iran? Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
"Kalau tim darat, saya rasa cukup berat dan cukup lama waktunya. Risikonya juga cukup tinggi," kata Dedi kepada wartawan, Senin (20/1).
Dia memprediksi, tim SAR membutuhkan waktu kurang lebih 12 hari bila menggunakan jalur darat untuk sampai ke lokasi. Itu pun bila tim tidak membawa beban. Oleh karena itu, tim memilih jalur udara yang dianggap lebih efektif.
"Tidak membawa beban saja butuh waktu 12 jam kalau membawa beban, orang lagi sakit ditandu bisa lebih dari 12 jam," sebutnya.
"Mungkin bisa di atas 20 jam, nah yang efektif adalah dengan jalur udara," ujar Dedi.
Dedi menambahkan, cuaca di TKP pendaratan darurat helikopter sering berubah. Hal ini membuat tim SAR sulit melakukan evakuasi korban.
"Perlu rekan-rekan ketahui bahwa yang menjadi kendala utama proses evakuasi ini adalah cuaca. Karena cuaca ketika sudah angin, kemudian berkabut bahkan ada petir. aka proses evakuasi dihentikan sampai sore hari ini," kata Dedi.
Kondisi ini membuat tim evakuasi jalur udara menghentikan misinya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan seluruh korban.
"Apabila cuaca nanti kembali membaik batas waktu evakuasi yang kami dapat dari tim SAR yang ada di Merangin maupun di Kerinci adalah jam 8 malam. Karena, dari BMKG bisa memberikan toleransi waktu ini," ujar dia.
Lokasi Helikopter Mendarat Banyak Ancaman
Lokasi pendaratan darurat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono beserta rombongan berada di tengah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Ada ancaman suhu yang sangat dingin dan satwa liar, seperti harimau di kawasan itu.
"Lokasi wilayah helikopter mendarat darurat terletak di hutan lebat dengan kontur perbukitan," kata Kepala Pengawasan BBTNKS Wilayah I Kerinci Nur Hamidi saat dikonfirmasi melalui telepon.
Pihak BBTNKS membantu untuk evakuasi rombongan Kapolda Jambi. "Saat ini tim yang sudah kita turunkan yaitu 9 orang bantu evakuasi dan laporan dari tim kita sudah 6 kilometer perjalanan," imbuh dia.
Titik helikopter mendarat diketahui memiliki vegetasi hutan lebat. Kawasan ini dihuni satwa liar. Suhu saat malam hari biasanya dingin.
"Kalau potensi hipotermia bagi penumpang helikopter itu sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing setiap orang," tutupnya.
(mdk/ray)