Polri Beberkan Keterlibatan 5 Terduga Teroris Ditangkap di Sumsel dan Lampung
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Kelimanya ditangkap di lokasi berbeda yakni di Kota Palembang, Kabupaten Lubuk Linggau dan Kota Bandar Lampung, pada Senin (13/12) kemarin.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Kelimanya ditangkap di lokasi berbeda yakni di Kota Palembang, Kabupaten Lubuk Linggau dan Kota Bandar Lampung, pada Senin (13/12) kemarin.
Kabagbanops Densus Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, kelimanya yakni AIR, A alias Pak De alias Pak Cik, EK alias Indra, FAS alias Ruslan dan PD.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
"Kelima orang tersebut selain terstruktur dalam Kelompok JI turut serta juga menampung dan menyembunyikan DPO Kelompok JI atas nama S alias Hafidz alias Dodi alias Agung alias Mario. Rangkaian penegakan hukum ini dilakukan dalam rangka pengembangan jaringan JI di bidang Adira serta tholiah (pengamanan)," kata Aswin dalam keterangannya, Rabu (15/12).
Aswin merinci. AI ditangkap di Kota Palembang. Dia merupakan anggota dari Ariansyah di Kelompok 2, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung. Dia juga menjadi peserta Dik Adira bersama A, PD, AS, EK, FAS dan A.
"Pada Juni 2020, AI ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV)," jelasnya.
Saat ditangkap, petugas menyita barang bukti seperti uang tunai, satu unit sepeda motor, tas dan dompet, sejumlah kartu identitas serta alat komunikasi.
Sedangka A ditangkap di Lubuklinggau. Dia bertugas sebagai pelatih di Adira sekaligus pengasuh kegiatan TAM 1, TAM 2 dan KAT (Kegiatan Alam Terbuka). Dia juga bertugas sebagai Ketua Kelompok 2, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung.
Bersamaan dengan ditangkapnya A, disita barang bukti yang disita yaitu satu unit mobil, tas dan dompet, sejumlah kartu identitas, serta alat komunikasi.
"Pada saat penangkapan Amir JI (AJI) pada bulan Juli 2019, A alias Pak De alias Pak Cik diketahui segera memerintahkan para peserta Adira untuk melakukan S3 (memusnahkan BB) karena adanya berita penangkapan AJI," ujarnya.
"Selain itu, pada Oktober 2019 ia memandu pelaksanaan i'dad penggunaan PCP di daerah Tanjung Api-api. Pada Juni 2020, A ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV)," sambungnya.
Selain itu, A diketahui juga memerintahkan Ar untuk menyembunyikan S (Kap) di sebuah homestay di Palembang pada Sabtu, 7 November 2020.
Selanjutnya EK yang ditangkap di Kota Palembang ini, pasa pukul 12.08 Wib. Petugas menyita uang tunai dan sebuah kartu voucher Smartfren.
"EK diketahui merupakan anggota Divisi Dakwah di Yayasan Bina Qolbu Palembang. Ia juga menjadi peserta Dik Adira bersama Ar, PD, AS, AIR, FAS dan A," ucapnya.
Pada Juni 2020, EK ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV).
"EK bersama dengan AF, diketahui ikut mengamankan target S saat dititipkan 1 malam oleh Ar (Kap) di Rumah Tahfidz Qur’an Belida," ujarnya.
Kemudian FA ditangkap di Kota Palembang. Dia merupakan anggota dari A di Kelompok dua, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung.
Dia juga menjadi peserta Dik Adira bersama Ar, PD, A, AI, EK dan A. F juga diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Bagian Sosial di Yayasan Bina Qolbu Palembang.
"FA diketahui ikut membantu Ar dalam evakuasi S ke rumah J alias Jumadi di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel," tuturnya.
Dari penangkapan F, petugas menyita uang tunai dan sebuah sepeda motor Honda Supra X nomor polisi BG 5591 ACE (tidak dengan suratnya).
Sementara PD ditangkap di Kota Bandar Lampung. Dia merupakan anggota dari Ar di kelompok dua, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung. Ia juga menjabat sebagai Ketua Divisi Fundraising Yayasan Bina Qolbu Palembang.
PD disebutnya juga menjadi peserta Dik Adira bersama Ar, AI, AS, EK, FA dan A. Lalu, pada Juni 2020, PD ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV).
"Pada 14 November 2020, PD bersama AF mengantar (menyembunyikan) DPO AS (Lampung) dengan mobil Isuzu Panther hitam ke rumah orang tua AF di Simpang Tungkal, Dusun Belido 2, Kabupaten Musi Banyuasin," sebutnya.
Saat PD ditangkap, petugas menyita barang bukti satu unit sepeda motor, sejumlah kartu identitas serta alat komunikasi.
Kelimanya ditangkap karena turut membantu dan menyembunyikan pelarian para DPO Kelompok JI.
"Intinya adalah sebagian membantu dan menyembunyikan pelarian para DPO JI. Ada juga yang aktif galang dana untuk para pelarian tersebut," ungkapnya.
Dia menambahkan, meski melakukan penangkapan terhadap lima terduga teroris, masyarakat diminta tetap waspada terhadap aktivitas yang melanggar.
"Agar kita semua waspada terhadap keberadaan JI di wilayah kita," tutupnya.
(mdk/lia)