Polri duga ada keterlibatan internal bank atas raibnya uang nasabah BRI
"Saya masih mengatakan kemungkinan karena ini masih pendalaman," ungkap Setyo.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan, raibnya uang sejumlah nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada Senin (12/3), diduga ada keterlibatan oknum internal bank. Kejahatan itu sendiri menggunakan modus alat perekam data (skimming).
"Ini kemungkinan ada oknum di bank itu terlibat. Saya masih mengatakan kemungkinan karena ini masih pendalaman," ungkap Setyo di studio bro's musik Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (16/3).
-
Apa saja ketakutan yang dirasakan masyarakat Indonesia saat ATM pertama kali hadir di Indonesia? Banyak pihak belum melirik keandalan mesin ini bahkan ada pula yang mencemooh.
-
Siapa yang menjadi pelopor pengadaan mesin ATM pertama di Indonesia? Di tengah kehidupan serba digitalisasi, transaksi perbankan semakin mudah untuk diakses. Bermodal ponsel yang terkoneksi internet, masyarakat dapat secara singkat melakukan transfer, pembayaran, atau bahkan tarik tunai di beberapa gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Namun, sebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
-
Bagaimana nasabah Bank Dagang Bali (BDB) dapat melakukan transaksi dengan mesin ATM pada tahun 1984? Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM. Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Bagaimana cara setor tunai Mandiri di ATM? Berikut cara setor tunai Mandiri di ATM yang bisa Anda praktikkan:1. Siapkan uang yang akan disetor melalui Mandiri ATM Setor Tarik dengan rapi, akan lebih baik jika dikelompokkan masing-masing berdasarkan jenis pecahannya.2. Masukkan kartu ATM.3. Pilih bahasa pengantar yang akan digunakan (English atau Indonesia).4. Masukkan PIN kartu ATM dengan benar.5. Layar akan menampilkan beberapa menu, pilih menu “SETORAN TUNAI” 6. Pilih menu “SETOR KE REKENING PRIBADI” atau “SETOR KE REKENING MANDIRI LAIN”. Apabila pilih “SETOR KE REKENING MANDIRI LAIN”, masukkan nomor rekening tujuan, lalu pilih “BENAR”.7. Pastikan uang yang akan disetor tersusun rapi, tidak terlipat, tidak robek, dan tidak terdapat klip, staples, karet ataupun benda logam lainnya.8. Sesudah memastikan kondisi uang telah memenuhi syarat, lanjutkan proses untuk memasukkan uang.9. Saat shutter (pintu tempat uang) ATM Setor Tarik terbuka, masukkan uang yang akan disetorkan.10. Tunggu sampai muncul perintah pada layar berikutnya.11. Jika ada konfirmasi untuk mengambil uang Anda, segera ambil uang Anda saat shutter terbuka. Uang yang dikembalikan dimungkinkan uang rusak, palsu atau lusuh sehingga tidak lolos dari verifikasi uang tunai yang dilakukan oleh Mandiri ATM Setor Tarik. 12. Setelah itu layar akan menunjukkan verifikasi nominal uang yang Anda masukkan, pastikan jumlah yang tertera di layar sesuai dengan jumlah uang yang Anda masukkan.• Jika setuju pilih “SETOR”• Layar akan menunjukkan konfirmasi nama, nomor rekening dan jumlah setoran, jika sudah sesuai maka pilih “YA” maka uang akan langsung masuk ke rekening Anda atau rekening tujuan setor, dan akan keluar setruk ATM sebagai bukti setoran ke tabungan.• Jika Anda ingin membatalkan transaksi, pilih tombol “TIDAK”, layar akan menampilkan instruksi untuk mengambil uang Anda dan kartu ATM akan langsung dikeluarkan.13. Setelah transaksi Anda selesai, pada layar akan muncul konfirmasi seperti berikut:• Tekan “CANCEL” untuk ke menu utama atau tekan "KELUAR" untuk mengeluarkan kartu.
-
Kenapa Bank Dagang Bali (BDB) akhirnya memutuskan untuk menghadirkan mesin ATM di Indonesia pada tahun 1984? Dalam laporan Majalah Tempo, I Gusti Made Oka pendiri sekaligus Direktur Utama BDB menyampaikan pengadaan mesin ATM demi kepentingan nasabah agar tidak menghabiskan waktu di bank.
Jenderal bintang dua ini menegaskan bahwa ini hanyalah perilaku oknum bukan korporasinya. Dan sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan apakah si oknum tersebut memainkan sistem di bank hingga uang puluhan nasabah itu raib.
"Ini sedang diteliti apakah saat memasukan ATM atau dalam sistemnya diselewengkan," tegasnya.
Lalu, ketika dirinya ditanya apakah kejahatan tersebut sudah berlangsung cukup lama atau tidak, dirinya pun belum bisa memastikan. Tapi, yang jelas tindakan seperti itu cukup terorganisir.
"Ini kejahatan korporasi. Ini sindikat terorganisir. Dan kita tahu bahwa awalnya di Bali ada yang ditangkap, Polda Metro sudah melakulan penangkapan," ucapnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tak usah panik dan gelisah dalam mengahadapi masalah tersebut. Terlebih lagi yang menjadi korban sampai uangnya hilang.
"Kami menghimbau kepada masyarakat tetap tenang karena sedang melakukan penyelidikan, tidak ragu-ragu melakukan jasa perbankan. Pasti ini akan terungkap nanti," tandasnya.
Sekadar informasi, 33 orang melapor ke polisi karena uang tabungannya raib di BRI Unit Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada Senin (12/3). Uang tabungan milik nasabah itu tiba-tiba berkurang dengan variasi antara Rp 500 ribu, Rp 4 juta, bahkan ada juga yang mencapai Rp 10 juta. Setelah diselidiki, para nasabah tersebut telah menjadi korban skimming.
(mdk/ded)