Polri gandeng polisi Australia proses 2 sketsa lagi penyiram Novel
Rikwanto menjelaskan melibatkan kepolisian Australia dalam kasus Novel, karena ingin melakukan pembuatan sketsa wajah pelaku penyiraman Novel lainnya.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto mengatakan kepolisian Indonesia menggandeng kepolisian Australia untuk kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hal itu agar kasus tersebut dapat segera tuntas.
"Iya, kita memang libatkan kepolisian dari Australia," kata Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
Lebih lanjut, Rikwanto menjelaskan melibatkan kepolisian Australia dalam kasus Novel, karena ingin melakukan pembuatan sketsa wajah pelaku penyiraman Novel lainnya.
"Kepolisian dari Australia hanya untuk membantu membuat sketsa wajah pelaku penyiraman Novel saja," jelasnya.
Dalam kasus ini, polisi masih membuat sketsa wajah pelaku penyiraman lainnya terhadap Novel. Yang diketahui pelaku berjumlah tiga orang.
"Yang lain sedang proses. Mudah-mudahan segera untuk selesai," ucapnya.
Namun, meskipun sudah melibatkan kepolisian Australia, Rikwanto mengungkapkan tidak mudah untuk membuat sketsa wajah. Karena hal itu sesuai ingatan dari saksi yang melihat pelaku pada saat kejadian.
"Seseorang yang mempunyai ingatan apa yang dilihatnya, dikatakan sebagai saksi itu mesti dipastikan betul yang diingatnya seperti apa. Jangan sampai dia ingat waktu itu, kemudian dia punya pengalaman setelah itu ke mall atau ke tempat lain sehingga bias perhatiannya terus dituangkan. Bisa jadi itu meleset. Perlu waktu untuk dia mereview kembali apa yang dilihatnya sehingga istilahnya ketepatan itu bisa dipastikan," ujarnya.
Polisi juga sudah melakukan konfirmasi terkait sketsa wajah pelaku penyiraman Novel lainnya, terhadap para saksi yang melihat kejadian tersebut. "Sudah, ada beberapa saksi," tandasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah melakukan siaran pers di Istana Kepresidenan, terkait sketsa wajah terduga penyiram air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, pada Senin (31/7) lalu.
Hasil siaran pers Tito terkait sketsa wajah terduga pelaku tersebut, dirinya menyebut ada beberapa ciri-ciri yakni terduga pelaku berumur sekitar 35 tahun, tinggi badan sekitar 167 sentimeter, berkulit sawo matang, bentuk kepala datar dan berambut ikal keriting lurus.
Selain itu, terduga pelaku juga menggunakan jaket jeans berwarna biru lusuh dengan penutup.