Polri kesulitan identifikasi pelaku penyerangan di Tembagapura
Begitu juga dengan jumlah orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan teror ke pos Brimob dan Mapolsek Tembagapura.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto belum bisa memastikan kelompok mana yang melancarkan sejumlah teror di wilayah hukum Polsek Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Jumlah kelompok per kampung yang tergolong banyak, sehingga sulit terindentifikasi.
Begitu juga dengan jumlah orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan teror ke pos Brimob dan Mapolsek Tembagapura.
"Di sana banyak kelompoknya. Masing-masing kampung ada kelompoknya," ujar Setyo di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/10).
Sebelumnya kelompok kriminal bersenjata tidak dikenal kembali melancarkan sejumlah aksi teror di Papua. Kepolisian menjadi incarannya. Dua kali wilayah hukum Polsek Tembagapura diserang.
Pos Satgas Brimob di MP67 dan area MP66 PTFI (PT Freeport Indonesia) ditembak kelompok bersenjata sekitar pukul 10.35 WIT, pada Minggu (29/10). Aksi saling membalas tembakan terjadi dari pihak polri maupun KKB.
Hanya berselang empat jam, pada pukul 14.00 WIT, Mapolsek Tembagapura juga diserang. Tiga kali tembakan dilepaskan 400 meter dari tempat kejadian.
Akibat peristiwa ini Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar memberlakukan siaga satu pada Minggu (29/10). Ia mengungkapkan pemberlakuan siaga satu dengan pertimbangan meningkatnya intensitas gangguan keamanan di wilayah tersebut yang membuat diperlukan kewaspadaan yang tinggi.
Penembakan tersebut kini sudah membuat masyarakat sekitar resah. Tak hanya teror ke warga, KKB juga menyebar teror ke aparat keamanan dan karyawan.
"Mudah mudahan situasi di Tembagapura dan sekitarnya dapat segera diatasi dan KKB dilumpuhkan," ungkap Boy seperti diberikan Antara, Senin (30/10).