Polri minta maaf syuting film 22 Menit tutup jalan MH Thamrin
Pihak Mabes Polri angkat bicara terkait penutupan jalan MH Thamrin demi kepentingan syuting Film 22 Menit. Film itu dibuat menceritakan kejadian bom pada Januari 2016.
Pihak Mabes Polri angkat bicara terkait penutupan jalan MH Thamrin demi kepentingan syuting Film 22 Menit. Film itu dibuat menceritakan kejadian bom pada Januari 2016.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan, pembuatan dan juga penutupan jalan itu telah meminta izin Polri terlebih dahulu. Meskipun, banyak warga merasa geram atas penutupan itu.
-
Kapan film Jomblo dirilis? Masih ingat film Jomblo yang tayang di 2006? Film coming of age bernuansa komedi ini langsung melejitkan nama empat aktor utamanya, yaitu Ringgo Agus Rahman, Dennis Adhiswara, Christian Sugiono, dan Rizky Hanggono.
-
Kapan film Pareh diproduksi? Pareh merupakan salah satu film produksi Hindia Belanda pada tahun 1936 yang disutradarai oleh Albert Balink dan Mannus Franken dari Belanda.
-
Kenapa Hari Film Sedunia diperingati? Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
-
Kapan acara nobar film ‘Pesan Bermakna Jilid III’ di Mahkamah Agung? Setelah perilisannya, akhirnya Mahkamah Agung dan para pemain yang terlibat dalam film ‘Pesan Bermakna Jilid III’ hadir dalam kegiatan nonton bareng yang bertempat di Balairung Mahkamah Agung pada 18 Agustus 2023.
-
Kapan film 'Pesan Bermakna Jilid III' tayang perdana? Rencananya, film ini akan mulai tayang perdana pada 18 Agustus di YouTube Channel Humas Mahkamah Agung dan 19 Agustus di Vidio.
-
Apa yang diceritakan dalam film Budi Pekerti? Menceritakan keluarga Prani, guru BK yang terperangkap dalam badai kontroversi. Insiden perselisihan viralnya dengan pengunjung pasar telah membawa dampak besar pada kehidupan keluarganya. Penonton akan melihat bagaimana keluarga Prani, bersatu melawan cobaan dan perundungan yang mengancam pekerjaan dan martabat mereka.
"Sudah ada (izin)," katanya saat ditemui di acara Kartini Run, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (22/4).
Meskipun demikian, Setyo mengaku atas nama Polri meminta maaf kepada masyarakat yang terganggu atas pembuatan film tersebut. Menurutnya, film itu sengaja dibuat di lokasi untuk membuat seperti nyata tanpa rekayasa.
"Kami mohon maaf dari penyelenggara, syuting ini kita memerlukan waktu apalagi mengganggu kemarin dan minggu lalu kita lihat TKP-nya supaya lebih real," ujarnya.
"Setahu saya biaya dari CSR. (Tapi) Saya kurang tahu persis tapi itu CSR dana CSR dalam rangka anti teror dari mana," sambungnya saat ditanya soal dana pembuatan film.
Dalam hal ini, Setyo meminta agar film ini menjadi pembelajaran. Khususnya bagi masyarakat agar tak takut terhadap ancaman terorisme.
"Tentunya ini dalam rangka sosialisasi antiterorisme," pungkasnya.
(mdk/bal)