Miliki Riwayat Gangguan Jiwa, Ibu Banting Bayinya hingga Tewas di Jagakarsa Dibawa ke RS Polri
TY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Polres Metro Jakarta Selatan telah mengirim TY (35) seorang ibu yang tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
“Sekarang lagi bawa dia ke kramat jati (RS Polri) diperiksa psikologinya,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi dikutip Rabu (7/8).
Sebab, ungkap Nurma, TY memang diakui keluarga memiliki riwayat gangguan jiwa atau psikologis. Kondisi itu langsung diungkap nenek TY yang telah dimintai keterangan oleh penyidik.
“Itulah yang masih didalami (soal gangguan jiwa), jadi gini rupanya kalau neneknya bilang ini ada riwayat psikologi,” ucapnya.
Menurut Nurma, keterangan itu perlu didalami, lantaran TY yang saat dicoba dimintai keterangan oleh penyidik sulit untuk diajak berkomunikasi. Alhasil, untuk motif dari pelaku belum bisa diungkap.
“Kemarin semalam memeriksa ibunya, tapi gitu tak nyambung sewaktu diperiksa. Iyah, tidak nyambung, jadi cuma diam saja, bengong saja begitu,” ujarnya.
Selain soal kejiwaan, Nurma juga mengungkap latar belakang keluarga TY yang ternyata suaminya telah menjadi tersangka atas kasus penggelapan ditahan di Polres Metro Depok.
“Kalau itu sebetulnya suaminya juga lagi ditahan di Polres Depok. (Kasus) Penggelapan,” tuturnya.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, duduk perkara kejadian ini berawal dari TY yang merupakan ibu kandung dari AK sedang duduk-duduk di teras rumah, tiba-tiba membanting korban pada Minggu (4/8).
Peristiwa itu turut disaksikan oleh nenek, tante, dan om korban. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali ke lantai ubin yang keras.
"Jadi gini lagi duduk di teras kemudian ini dengan ibunya nih, ibu kandungnya, anak itu kan umur satu tahun lebih lah, terus tiba-tiba itu dia langsung ngebanting aja, kena lah ke keramik gitu loh di teras," kata Nurma.
"Nah tapi kalau saksi lihat neneknya, om nya sama tantenya itu berkali-kali, tapi yg jelas itu dua kali," sambung dia.
Meski belum diketahui motifnya, usai kejadian korban anak sempat mendapat perawatan. Sayangnya nyawa AK tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin (5/8) kemarin.