Ibu di Medan Tenggelamkan Bayinya di Ember Hingga Tewas, Alami Gangguan Jiwa
Ibu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa
Setelah dokter melakukan observasi terhadap RY, dokter menyatakan wanita itu merupakan ODGJ.
Ibu di Medan Tenggelamkan Bayinya di Ember Hingga Tewas, Alami Gangguan Jiwa
Seorang ibu di Kota Medan berinisial RY yang diduga membunuh bayinya dengan cara menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Awalnya RY sempat dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus kematian bayi berusia satu bulan. Namun setelah dokter melakukan observasi terhadap RY, dokter menyatakan wanita itu merupakan ODGJ.
“Hasil pemeriksaan (RY) mengalami gangguan jiwa" kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir, Senin (23/10).
Meskipun RY telah didiagnosa mengalami ODGJ, polisi akan tetap melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum dari tersangka.
"Nanti akan kami gelar perkara untuk selanjutnya (menentukan statusnya) berdasarkan keterangan dokter dan Pasal 44 KUHP ayat 1," tutup Fathir.
Berkaitan dengan pertanggungjawaban pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 44 KUHP ayat 1 yakni barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit penyakit tidak dipidana.
Kasus kematian bayi berusia sebulan itu sempat membuat geger warga di Jalan Mahkamah, Kota Medan, pada awal Oktober 2023.
Menurut warga sekitar kematian bayi di dalam ember itu menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, RY sedang di dalam rumah saat kejadian.
Kematian bayi itu diketahui oleh ayah korban yang bekerja sebagai tukang jahit pulang ke rumah untuk makan siang. Namun sang ayah malah menemukan bayi perempuannya telah meninggal dunia di dalam ember sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut pengakuan warga sekitar, sebelum ditemukan meninggal dunia bayi tersebut terlihat disusui oleh ibunya. Salah satu warga bernama Israwati sempat menegur RY namun dia bergeming.
“Ibu korban awalnya bersih-bersih rumah, karena cuaca panas anaknya dimasukkan ke dalam ember berisi air biar dingin. Kata ibu korban anaknya berenang. Lalu, ibu korban membersihkan rumah dan lupa mengangkat anaknya,”
ucap Israwati.
Israwati menjelaskan selama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat setempat. RY juga diduga mengalami depresi lantaran sering marah-marah tanpa sebab.
"Kadang orang enggak ada membicarakannya tapi dia tutup pintu dan marah-marah tak jelas,”
kata Salah satu warga bernama Israwati.