Polri Sebut Bom Milik Dosen IPB buat Aksi Mujahid 212 Bukan Molotov Biasa
Asep merinci, di bagian sumbu bom tersebut mengandung serbuk yang menjadi bahan baku korek api.
Polisi telah menetapkan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) berinisial AB dan sejumlah rekan lainnya sebagai tersangka pemasok bom molotov untuk aksi Mujahid 212 pada 29 September 2019 lalu. Nyatanya, bom yang diproduksi tidak sekedar jenis molotov saja.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan, molotov yang diproduksi massal itu memiliki daya ledak bok rakitan.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Mengapa Ikatan Alumni ATVI (IKAVI) dianggap penting? Wakil Direktur Bidang Akademik ATVI, Ir CIptono Setyobudi menambahkan, ikatan alumni perguruan tinggi sangat penting keberadaannya. Tak terkecuali Ikatan Alumni ATKI/ATVI. "Maka sudah sewajarnya ditunggu kontribusinya. Jadi, ikatan alumni ini merupakan wadah bagi alumni ATVI dan juga alumni ATKI, karena ATVI semula bernama Akademi Teknologi Komunikasi dan Informasi (ATKI) dan berubah menjadi ATVI pada 2013."
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa saja yang telah menjadi alumni Universitas Terbuka? Beberapa di antaranya adalah Angga Yuanda, Ray Mbayang, Tina Toon, dan masih banyak lagi.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
"Kami tegaskan, 29 barang yang disebut bom rakitan ini memiliki daya ledak dan hancur yang berbahaya. Ini mohon dipahami bukan bom molotov seperti biasa, tapi ini bom yang memiliki daya ledak. Memang memiliki bahan peledak. Tidak sesederhana bom molotov," tutur Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/10).
Asep merinci, di bagian sumbu bom tersebut mengandung serbuk yang menjadi bahan baku korek api.
"Ada deterjennya, ada juga lada, di dalam balutan (kain) ini juga ada kandungan paku. Dampak dari pecahan kaca ini, kan dirakit dalam satu botol bekas suplemen, kacanya akan berbahaya, pakunya juga berbahaya," jelas Asep.
Polisi terus mendalami keterangan dari oknum dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) berinisial AB, tersangka pemasok bom molotov untuk aksi mujahid 212. Fakta baru pun terungkap.
Selain pemasok, AB juga seorang donatur. Dia mengalirkan dana ke sejumlah orang yang direkrut.
AB sendiri telah merekrut pelaku lain berinisial S alias Laode, untuk memproduksi bom molotov. Selain itu, pelaku lain juga direkrut berinisial OS dengan tugas mencari dana untuk eksekutor di lapangan.
"Contohnya, S alias Laode didatangkan langsung dari Ambon. Dan dibiayain langsung oleh AB untuk datang ke Jakarta," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (2/10).
Reporter: Nanda Perdana
Baca juga:
Rektor Sebut Dosen IPB Tersangka Pemasok Bom Molotov Kerap Jadi Motivator
IPB Berhentikan Sementara Dosen Tersangka Kasus Kepemilikan Molotov
Fakta Baru, Dosen IPB Juga Penyandang Dana untuk Memproduksi Molotov di Aksi 212
Jadi Tersangka Pemasok Molotov, Dosen IPB Ditahan
Dosen IPB Pemilik Bom Molotov untuk Aksi Mujahid 212 jadi Tersangka
Polisi Beberkan Peran Dosen IPB Diduga Pemasok Bom Molotov untuk Aksi Mujahid 212