Polri waspadai gangguan keamanan sidang Interpol di Bali
"Ada tiga yang kami waspadai, gangguan internasional, nasional dan lokal. Internasional gangguan dari terorisme oleh kelompok ISIS dan pengikut-pengikutnya," kata Kabag Pembinaan Ops Polda Bali AKBP Wayan Sri di BNDCC Nusa Dua Bali, Minggu (6/11).
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus mengantisipasi adanya gangguan keamanan jelang sidang umum Interpol ke 85 di Nusa Dua, Bali, Senin (7/11) besok. Salah satunya, mewaspadai gangguan dari aksi terorisme.
"Ada tiga yang kami waspadai, gangguan internasional, nasional dan lokal. Internasional gangguan dari terorisme oleh kelompok ISIS dan pengikut-pengikutnya," kata Kabag Pembinaan Ops Polda Bali AKBP Wayan Sri di BNDCC Nusa Dua Bali, Minggu (6/11).
Selai itu, dia menambahkan ancaman Internasional lainnya terkait pro dan kontra kedatangan delegasi Israel ke sidang Interpol. Termasuk, perseteruan dua negara antara Korea Selatan (Korsel) dengan Korea Utara (Korut).
"Kemudian ketegangan antara Rusia dan Turki, terakhir ketegangan di kawasan Laut Cina," tambah dia.
Sementara untuk ancaman nasionalnya, dipaparkan Wayan perihal adanya pro dan kontra beberapa kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian, adanya gerakan separatisme serta ancaman terorisme dari kelompok radikal di Indonesia.
Sedangkan ancaman dari lokal yang diwaspadai adalah pro dan kontranya reklamasi kawasan perairan Teluk Benoa, bentrok antar ormas di Bali sampai dengan sabotase terhadap pelaksanaan kegiatan sidang Interpol semisal alat komunikasi, ketersediaan listrik dan kesehatan makan.
"Kita tahu semua belum satu pun memberikan jaminan bebas teroris termasuk kami di Bali yang telah beberapa kali mengalami pengalaman pahit itu tidak boleh terulang kembali. Kita akan antisipasi itu semuanya," pungkas Wayan.