Positif Terjangkit Virus Corona, Kepala Kejari Bantul Berangsur Membaik
Terkait dengan beredarnya foto-foto dan viral di media sosial bahwa Kajari Bantul dijenguk oleh sejumlah pejabat, di antaranya Bupati Bantul Suharsono, pihaknya membenarkan, namun foto tersebut diambil pada saat pasien dirawat di RS Universitas Islam Indonesia (UII) Pandak, sebelum kemudian dinyatakan positif Covid-19.
Kondisi Kepala Kejaksaan Negeri Bantul DIY, Zuhandi berangsur membaik. Ia positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul sejak beberapa hari lalu.
"Kebetulan pasien yang positif Covid-19 tadi pagi telepon dengan saya dan sekaligus saya menyampaikan bahwa kondisi beliau sehat dan beliau menyampaikan ke kami untuk bisa diekspos," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharjo dalam konferensi pers di Dinkes Bantul, Selasa (24/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Zuhandi, masuk rumah sakit rujukan Covid-19 sejak 16 Maret 2020 karena mengeluh batuk, dan berdasarkan hasil pemeriksaan RS Panembahan Senopati menunjukkan adanya indikasi Covid-19, sehingga dilakukan isolasi di rumah sakit plat merah itu.
"Dan beliau yang positif (Covid-19) benar adalah Bapak Zuhandi, Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri) Bantul, dan hari ini masih dirawat di RS Panembahan Senopati," katanya.
Terkait dengan beredarnya foto-foto dan viral di media sosial bahwa Kajari Bantul dijenguk oleh sejumlah pejabat, di antaranya Bupati Bantul Suharsono, pihaknya membenarkan, namun foto tersebut diambil pada saat pasien dirawat di RS Universitas Islam Indonesia (UII) Pandak, sebelum kemudian dinyatakan positif Covid-19.
"Rumor terkait dibesuk pejabat dan beberapa foto yang beredar dan berita yang viral, amanah dari beliau (Kajari) foto itu adalah benar beliau dibesuk, cuma besuk dilakukan di RS UII Pandak dan bukan pada saat beliau dirawat di RS Panembahan Senopati dengan Covid-19," katanya.
"Kan sebelum beliau dirawat di RS Panembahan Senopati pernah dirawat di UII dengan indikasi awal tipes, sehingga banyak pejabat, kolega staf beliau yang besuk dan kenapa mereka besuk karena tidak ada indikasi untuk Covid-19," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, bahwa perkembangan kasus corona di Bantul per 24 Maret hingga pukul 14.30 Wib tercatat sebanyak 19 pasien dalam pengawasan (PDP), satu di antaranya positif terinfeksi.
"Pasien yang sedang rawat inap atau PDP berjumlah 19 orang, pasien terkonfirmasi positif satu orang, kemudian ODP (orang dalam pemantauan) dua orang. Pasien terkonfirmasi positif kami keluarkan dari kriteria PDP," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul ini. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)