Posko Kesehatan Tsunami di Pandeglang, Pasien Mengeluh Batuk & Pilek
Posko Kesehatan Tsunami di Pandeglang, Pasien Mengeluh Batuk & Pilek. Pasca tsunami di Banten, dua orang dokter diturunkan di Posko Induk Kementerian Sosial di Lapangan Futsal Karabohong, Kecamatan Labuan, Pandeglang. Mereka merawat warga yang terkena dampak gelombang maut tersebut.
Pasca tsunami Banten, dua orang dokter diturunkan di Posko Induk Kementerian Sosial di Lapangan Futsal Karabohong, Kecamatan Labuan, Pandeglang. Mereka merawat warga yang terkena dampak gelombang maut tersebut.
"Di posko ini ada perawat 2, dokter 2 dan dibantu staf-staf Kimia Farma pusat dan cabang-cabang sini kurang lebih ada 10 orang, total 15 orang," kata seorang perawat Rahmat Sulaeman (24) saat ditemui di lokasi, Selasa (25/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
Posko kesehatan ini buka dari jam 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB setiap harinya. Rata-rata pasien mengeluhkan gatal-gatal, batuk dan pilek. Selain itu, Rahmat mengakui kalau pihaknya mengalami keterbatasan obat-obatan.
"Ada juga Lansia, hipertensi. Sudah hampir 60 ke atas (rata-rata pasien). Obat-obatan tersedia, cuma ada obat yang tidak disangka dibutuhkan di sini. Misalnya obat sirup parasetamol kita bawa tablet, kita bawa dewasa. Untuk dosis anak nggak bawa banyak," kata dia.
Rahmat mengaku telah meminta ke kantor pusat. Besok diharapkan sudah tiba dengan perlengkapan susu buat balita.
"Besok kita sediakan susu balita di bawah 3 tahun. Kita baru lihat apa yang dibutuhkan masyarakat. Kita sediakan juga selimut, pakaian layak, minuman dan makanan juga kita serahkan Tagana ke Mensos. Total pakaian ada 10 dus dan makanan dan minuman 50 karton. Logistik kita lebih diarahkan di Sumur, kita sampai hari Minggu. Tapi kalau lanjut kita lanjut," pungkasnya.
Baca juga:
Enam Tahun Lalu Buku Ini Sudah Prediksi Anak Krakatau Bisa Picu Tsunami Selat Sunda
RI Tak Punya Alat Deteksi Tsunami Longsoran Bawah Laut dan Erupsi Gunung
Tsunami Banten, BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat di Pandeglang 14 Hari
Jelang Tsunami, Seismograf di Pulau Anak Krakatau Sempat Rusak
BNPB Sebut Perjalanan Tsunami Sampai Hantam Pantai di Banten Ada 24 menit
Finalis Abang None Jakarta Timur Tya Dwi Ardianti Jadi Korban Tsunami Anyer