Prabowo Berpotensi Raup Suara Mayoritas di Jatim, Ini Alasannya
Prabowo disebut berpotensi meraup suara mayoritas di Jawa Timur.
Prabowo memiliki kedekatan dengan para ulama Nahdlatul Ulama.
Prabowo Berpotensi Raup Suara Mayoritas di Jatim, Ini Alasannya
Prabowo Subianto berpotensi meraup suara mayoritas di Jawa Timur (Jatim). Direktur Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo mengungkapkan alasannya. Dia mengatakan, menjelang Pilpres 2024, tabungan suara Prabowo di Jatim terus mengalami peningkatan. Selain itu, Prabowo memiliki kedekatan dengan para ulama Nahdlatul Ulama. Menurut Mochtar, hal itulah yang membuat perolehan suara Prabowo di Jatim terus menunjukkan grafik peningkatan.
"Tabungan Prabowo di Jatim ini banyak, beliau juga dekat dengan ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU),"
kata Mochtar, Minggu (13/8).
merdeka.com
Mochtar menambahkan, Prabowo berpotensi meninggalkan perolehan suara capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di Jatim. Hal ini lantaran Ganjar sudah sering bertemu dengan masyarakat, sedangkan Prabowo belum bergerak secara masif.
"Angka saat ini hanyalah tabungan Prabowo dari Pemilu sebelumnya, beda dengan Ganjar yang sudah sering blusukan ke Jatim. Kalau Prabowo sudah rutin, balihonya masif, saya kira beliau bisa berpeluang menjadi pemenang di Jatim,"
ungkap Mochtar.
merdeka.com
Jelang Pilpres 2024, Prabowo kian memantapkan eksistensinya di Jatim. Hal itu terlihat dari menjamurnya billboard yang bertuliskan Wayahe Prabowo di beberapa titik di Jatim, salah satunya ada di di Jalan Diponegoro, Oro-oro Ombo Kota Madiun, Jawa Timur.
Elektabilitas Prabowo
Elektabilitas Prabowo masih merajai kandidat capres di Pilpres 2024 bila merujuk temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 3-15 Juli 2023. LSI memperlihatkan, head to head Prabowo dengan Ganjar Pranowo. Hasilnya, Prabowo dan Ganjar berjarak 10,4 persen.
"Bulan Januari 2023, elektabilitas Prabowo 38,5%. Bulan Mei naik menjadi 44,5%. Bulan Juni naik kembali menjadi 50,4%, dan Bulan Juli juga naik menjadi 52%," ujar peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas saat memaparkan rilis di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Senin (31/7). "Elektabilitas Ganjar pada bulan Januari 2023 sebesar 43,1%. Bulan Mei turun menjadi 38,1%. Bulan Juni berhasil rebound menjadi 43,2%. Akan tetapi bulan Juli turun menjadi 41,6%," sambungnya.
Survei ini melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini sebesar 2,9%.