Prabowo Tegur Mayor Teddy di Acara Milad Muhammadiyah: Habis Ini Menghadap Saya
Teguran ini lantaran Teddy tidak menulis lengkap masa jabatan Muhadjir Effendy sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada naskah pidato Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
Teguran ini lantaran Teddy tidak menulis lengkap masa jabatan Muhadjir Effendy sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada naskah pidato Prabowo. Awalnya, Prabowo menyapa sejumlah tokoh yang hadir.
-
Apa tugas utama Mayor Teddy sebagai ajudan Prabowo? Tugas utama seorang ajudan calon presiden termasuk mendampingi dan membantu dalam berbagai kegiatan, menangani urusan pribadi atau profesional calon presiden, serta memberikan dukungan serta bantuan dalam tugas-tugas sehari-hari.
-
Kapan Mayor Teddy mendapat ucapan selamat ulang tahun istimewa dari Prabowo? Keterdekatannya dengan Prabowo begitu kuat, sehingga Teddy pernah mendapat ucapan selamat ulang tahun istimewa dari beliau.
-
Bagaimana Teddy menjalankan tugasnya sebagai ajudan Prabowo saat debat capres? Julius menyebut, tugas Teddy sebagai ajudan tidak mempengaruhi proses Pilpres 2024. Apalagi, saat menghadiri debat capres, Teddy tidak memakai seragam TNI.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo menyapa warga Minahasa saat tiba di lokasi acara? Prabowo membuka sunroof dan berdiri sambil menyapa dan memberikan salam hormat kepada relawan dan simpatisan.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
Mulai dari Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, hingga Ketua PP Aisyiyah Salmah Orbayinah.
Saat hendak menyapa Muhadjir Effendy, Prabowo tak bisa menyebutkan periode jabatan sebagai Ketua PP Muhammadiyah.
“Profesor Doktor Muhadjir Effendy Ketua PP Muhammadiyah periode,” ucap Prabowo.
Prabowo terlihat berhenti sejenak. Dia lalu menegur Mayor Teddy karena tak menulis lengkap masa jabatan Muhadjir sebagai Ketua PP Muhammadiyah.
“Ini nggak disebut ini tahunnya. Pak Teddy ini menghadap saya habis ini,” kata Prabowo.
- Mayor Teddy Ikut Foto Bareng Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
- VIDEO: Profil Mayor Teddy, Karier Militer Ikuti Jejak Prabowo Jabat Wadanyon 328/Dirgahayu
- Profil Mayor Teddy, Ajudan Prabowo yang Dulu Pernah Jadi Ajudan Jokowi
- VIDEO: Tito Nilai Mayor Teddy Pakai Seragam Tim Pendukung Prabowo: Misi Penyamaran
Sontak seluruh hadirin acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah tertawa. Prabowo melanjutkan sambutannya usai melempar senyum kepada hadirin.
Muhadjir merupakan Ketua PP Muhammadiyah periode 2015 sampai 2020. Muhadjir pernah menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Malang mulai 2000 sampai 2016.
Prabowo Sebut Muhammadiyah Contoh Kehidupan Inklusif dan Toleran
Dalam sambutannya, Prabowo memuji Muhammadiyah yang telah menjadi contoh nyata dalam membangun kehidupan yang inklusif, saling menghormati, dan mendukung di antara berbagai elemen masyarakat.
"Saudara telah memberi contoh dalam toleransi, dalam kehidupan inklusif, dalam kehidupan saling hormat-menghormati, dalam kehidupan saling menjaga, saling mendukung, ini sangat penting," ujar Prabowo.
Prabowo menekankan pentingnya perbedaan dalam masyarakat, termasuk perbedaan suku, agama, dan budaya, serta mengajak semua pihak untuk menghormati dan merayakan keberagaman.
Dia juga mengingatkan bahwa terdapat pihak-pihak tertentu dari berbagai agama, ras, dan suku, yang cenderung mengambil sikap keras, seperti fanatisme agama, suku, dan budaya, yang justru dapat menimbulkan konflik dan peperangan.