Presiden Jokowi akan hadiri simposium internasional MK se-Asia
Jokowi dijadwalkan menghadiri acara Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia atau (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions/AACC) 2017 di Solo, Jawa Tengah. Presiden dan rombongan rencananya akan membuka acara tersebut pada Kamis (10/8).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menghadiri acara Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia atau (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions/AACC) 2017 di Solo, Jawa Tengah. Presiden dan rombongan rencananya akan membuka acara tersebut pada Kamis (10/8) di Hotel Alila, Solo.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat dalam perbincangan dengan merdeka.com di Hotel Alila, Solo, Minggu (6/8) malam.
"Presiden Jokowi akan hadir pada tanggal 10 nanti," kata Arief Hidayat.
Kehadiran Presiden Jokowi ini, menurut Arief Hidayat, sebagai bukti bahwa pemerintah Indonesia selama ini mendukung penuh pelaksanaan simposium AACC. Apalagi, menurutnya, tahun lalu Presiden Jokowi juga hadir di acara sama yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia ini digelar di bawah kepemimpinan MK Indonesia sebagai Presiden AACC sekaligus dalam rangka memperingati ulang tahun ke-14 MKRI.
Acara yang akan diselenggarakan pada 9-10 Agustus 2017 di Hotel Alila Solo itu rencananya juga akan dihadiri oleh para Ketua MK dan Institusi Sejenis dari awalnya 12 negara anggota AACC, 7 negara sahabat, serta 150 peserta dari dalam negeri yang terdiri dari pimpinan Kementerian/Lembaga, Anggota Komisi 3 DPR, dan akademisi.
"Tapi informasi terbaru akan ada 13 negara anggoota AACC yang akan hadir," imbuh Arief.
Simposium Internasional tersebut mengusung tema “Mahkamah Konstitusi sebagai Penjaga Ideologi dan Demokrasi dalam Masyarakat Majemuk”. Selanjutnya, dari tema utama Simposium Internasional tersebut akan dibagi dalam tiga sub tema. Sesi pertama akan mengangkat sub-tema “MahkamahKonstitusi dan Ideologi Negara” (The Constitutional Court and the State Ideology); Sub-tema kedua adalah “Mahkamah Konstitusi dan Prinsip-Prinsip Demokrasi” (The Constitutional Court and the Principles of Democracy); dan sesi terakhir akan dibahas sub-tema “Peran Mahkamah Konstitusi dalam Masyarakat Pluralis” (The role of the Constitutional Court in a pluralistic society).
Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi dan institusi sejenis berdiri di sejumlah negara berdasar amanat konstitusi untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang hidup dalam Undang-Undang Dasar atau Konstitusi. Namun, pembentukkan MK di berbagai negara menunjukkan bahwa lembaga peradilan konstitusi perannya tidak hanya sebatas untuk itu.
Mahkamah Konstitusi dan Institusi sejenis juga dipercaya memiliki peran yang sangat penting dalam menangani berbagai kasus konstitusional yang berkaitan dengan ideologi negara. Selain itu, Mahkamah Konstitusi melalui berbagai keputusannya turut membantu menentukan arah dan perkembangan demokrasi di suatu negara.
Berdasarkan hal tersebut, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia merasa penting untuk membuat suatu diskusi mendalam untuk mendapatkan perspektif yang berbeda terkait dengan peran Mahkamah Konstitusi dan Institusi sejenis dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan ideologi negara dan prinsip demokrasi. Apalagi, MK semakin diharuskan untuk dapat mempertahankan berbagai kebutuhan dan kepentingan masyarakat majemuk yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu pertukaran gagasan dan pengalaman antar negara sebagai bahan pelajaran berharga.
Untuk diketahui, AACC dideklarasikan pada 2010 di Jakarta atas inisiatif Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Korea, Thailand, Malaysia, Mongolia, dan Uzbekistan yang tertuang di dalam Deklarasi Jakarta (The Jakarta Declaration). Tujuan pendirian AACC adalah dalam rangka mempromosikan demokrasi, penegakan hukum, dan hak asasi manusia.
Pada 2014 lalu, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia terpilih menjadi Presiden AACC periode 2014-2016. Pada kongres AACC ketiga yang berlangsung di Nusa Dua Bali pada tahun 2016, anggota AACC kembali memberikan mandat kepada MKRI untuk melanjutkan kepemimpinannya untuk masa jabatan satu tahun ke depan. Dalam Simposium Internasional ini Dewan Anggota AACC akan melakukan pemilihan Presiden AACC yang baru untuk periode berikutnya.
Baca juga:
MK gelar Simposium Internasional MK dan Institusi Sejenis se-Asia
UU Pemilu belum ada nomornya, Hakim MK minta ACTA segera lengkapi
PT 20 % digugurkan MK, PAN yakin Perindo pikir ulang dukung Jokowi
Pegawai KPK nilai Pansus Hak Angket bagian penyelewengan pajak
MK tegaskan pembuat Undang-Undang tak bisa uji materi
Demokrat konsultasi ke MK soal pengajuan uji materi UU Pemilu
Mendagri tegaskan pemerintah tak bodoh keluarkan Perppu langgar UUD
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.