Presiden Jokowi Kembali Gelar Ratas Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
Dia pun berharap di 2030 pemerintah bisa melakukan pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran. Karena itu kuncinya adalah perbaikan dan reformasi di pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.
Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas kembali terkait pendidikan dan pelatihan vokasi bersama para menteri kabinet kerja di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (16/5). Rapat tersebut adalah lanjutan dari pembahasan sebelumnya dan Jokowi meminta dalam rapat kali ini bisa mendengarkan perbaikan dan hasil yang baik.
"Sore hari ini menindaklanjuti pertemuan sebelumnya mengenai pendidikan dan pelatihan vokasi. Betul-betul pada sore ini saya ingin mendapatkan perbaikan dan lebih tajam lagi sehingga nanti betul betul ketemu apa yang kita inginkan," katanya membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
Dia pun berharap di 2030 pemerintah bisa melakukan pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran. Karena itu kuncinya adalah perbaikan dan reformasi di pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.
"Supaya itu bonus demografi yang puncaknya ada kurang lebih tahun 2030 bisa kita manfaatkan dan kita bisa melakukan pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi menegaskan, pemerintah bisa fokus untuk melakukan pelatihan agar bisa menghasilkan SDM yang terbaik. Dan memiliki skill yang terupgrade.
"Anggaran yang kita keluarkan betul betul bisa bermanfaat yang konkret," tutupnya.
Diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama para menteri kabinet kerja di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/4). Dalam rapat tersebut Jokowi juga meminta agar para kementerian lembaga untuk mempercepat pembentukan komite pendidikan vokasi yang akan mengelola sejumlah pendidikan kejuruan.
"Beliau minta dibikinkan desain nya oleh Menteri Bappenas seperti halnya ada komite percepatan pembangunan infrastruktur, mungkin ada komite nasional vokasi, nah ini namanya apa nanti menteri Bappenas yang nanti publikasi, kesimpulannya itu," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Basuki menjelaskan pemerintah saat ini akan fokus untuk menyiapkan pendidikan vokasi seperti massa 1986-1987 saat muncul pelatihan-pelatihan di Indonesia.
"Kita fokus di vokasi karena ingin menyiapkan supaya ke depan ini benar-benar seperti tahun 1986-1987 waktu pertama kali muncul komputer akan banyak sekali kursus-kursus komputer. ini juga massal seperti itu," kata Basuki.
(mdk/fik)