Pria berkepala plontos ini juara dunia Taekwondo di usia 58 tahun
Pria berkepala plontos ini juara dunia Taekwondo di usia 58 tahun. Memasuki lanjut usia dengan tinggi hanya sekitar 160 sentimeter, Azhari masih terlihat bugar dan gerakan yang lentur. Gerakan split yang diperlihatkan masih sangat lincah dan bertenaga.
Azhari (62), tak pernah menyangka jika akan menjadi Juara Dunia Taekwondo di usia 58 tahun. Tepatnya di tahun 2012 silam, ia berhasil menyisihkan peserta lain dari 19 negara dari benua Asia, Eropa, dan Amerika dalam Kejuaraan Dunia Taekwondo kategori Master I Foot Breaking usia 50-59 tahun. Kejuaraan tersebut dilaksanakan di negara asal olahraga bela diri ini Korea.
"Kategori Foot Breaking ini adalah memecahkan papan kayu keras setebal 2 sentimeter dengan kaki. Saya berhasil mematahkan papan setebal 6 lapis. Yang juara 2 dari Malaysia juga sama memecahkan 6 lapis tapi kalah perhitungan waktu dengan saya. Sementara yang juara 3 hanya berhasil dengan 5 lapis," tutur Azhari, Sabtu (10/12).
Menurutnya, sampai saat ini, Taekwondoin Indonesia yang ikut kategori tersebut baru dia sendiri. Sebelumnya, belum pernah ada peserta dari Indonesia yang ikut, apalagi meraih juara. Ia sendiri tak pernah menyangka bakal mengharumkan nama Indonesia di ajang tersebut dengan menyisihkan peserta lainnya termasuk tuan rumah Korea.
"Waktu itu saya tidak berharap bisa juara I. Itu mustahil bagi saya namun Tuhan menyertai dan bisa juara. Apalagi lawan dari luar itu bertubuh tinggi besar dan sempat membuat keder. Padahal persiapan saya terbilang singkat, satu bulan saja namun saya latihan pagi sore. Latihan tendangan dan ketepatan tendangan," jelas Warga Kelurahan Perkamil Manguni 13 Lingkungan 7, Kecamatan Paal Dua, Manado ini.
-
Lomba apa yang diadakan oleh TKD Jawa Barat? TKD Jawa Barat menggelar lomba cipta lagu dan menyanyi untuk masyarakat Jawa Barat.
-
Bagaimana pengalaman atlet dalam pertarungan Taekwondo virtual ini? Namun nampaknya, ketika terkena pukulan dari salah satu mereka, itu tak dirasakannya seperti umumnya pertarungan Taekwondo.
-
Kapan tepatnya Pertempuran Taejon pecah? Sejarah 14 Juli 1950: Pecahnya Pertempuran Taejon dalam Konflik Antar Korea Peristiwa ini termasuk salah satu yang terpenting dalam Perang Korea.
-
Apa yang dilakukan oleh para atlet Muaythai di Pulau Gede? Sore itu, para atlet Muaythai mengadakan camping bersama di pulau tak berpenghuni itu. Suasana sore di Pulau Gede begitu syahdu. Di ufuk barat, matahari perlahan-lahan mulai tenggelam dan langit pun makin gelap. Sementara itu para atlet Muaythai asyik berburu bulu babi.
-
Apa keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas. Seni ini diketahui dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh. Usut punya usut, aliran pencak silat ini unik dan berbeda dari kebanyakan seni bela diri tradisional serupa.
-
Dimana Pencak Silat Sang Maung Bodas berkembang? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas.
Pria berkepala plontos tersebut sebenarnya bukan orang baru di dunia Taekwondo tanah air. Usianya yang kini menginjak 62 tahun dan masih aktif merupakan bukti bahwa ia begitu mendedikasikan diri. Sejak muda, ia memiliki sederet prestasi membanggakan. Sebut saja Juara I kategori Fighter di Bandung tahun 1976, Juara I di Jakarta tahun 1977, bahkan runner up Asia Pacific di kategori yang sama pada tahun 1982.
Kini ia masih terus bergelut dengan Taekwondo sebagai konsultan teknis UTI Pro Sulawesi Utara yang bertugas membenahi sertifikasi, kepelatihan, perwasitan, dan prestasi. Tak ada waktu luang baginya untuk menyambi pekerjaan. Semua tersita untuk dunia olahraga ini dan terus mencari bibit baru berprestasi.
"Bagi kami pelatih itu kebanggaannya adalah kita anak Didik kami bisa berhasil. Cuma itu kebanggaan kami. Harapannya ke depan pemerintah bisa memperhatikan pembinaan anak-anak yang menjadi tunas muda berprestasi," jelas pemegang Sabuk hitam Dan 7 ini.
"Satu harapan saya yang tersisa adalah bisa ikut Kategori II usia 60 tahun keatas pada tahun depan nanti. Ini juga saya sedang melakukan latihan intensif sebagai persiapan. Mudah-mudahan saya masih boleh mengharumkan nama Indonesia lagi di ajang tersebut," tutup dia.
Memasuki lanjut usia dengan tinggi hanya sekitar 160 sentimeter, Azhari masih terlihat bugar dan gerakan yang lentur. Gerakan split yang diperlihatkan masih sangat lincah dan bertenaga. Semoga pria sederhana ini dapat terus berprestasi untuk memotivasi para atlet muda.