Pro kontra SBY urusi Demokrat daripada bencana alam
SBY pun enggan berinisiatif untuk meninjau bencana alam dan menjenguk para korban tersebut.
Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), kemarin (19/14), Minggu, menghadiri temu kader Partai Demokrat di Bali sebagai ketua umum. Hal itu pun segera menuai kritik.
Hal ini karena SBY dinilai lebih mementingkan urusan partainya di tengah-tengah bencana alam yang sedang melanda Indonesia, seperti letusan Gunung Sinabung dan banjir di Jakarta, Manado dan wilayah lain.
SBY pun enggan berinisiatif untuk meninjau bencana alam dan menjenguk para korban tersebut. Berbagai kritikan pun dilontarkan kepada mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan era Presiden Megawati Soekarnoputri itu.
Memang tak dipungkiri di sisa masa jabatan tinggal beberapa bulan lagi, banyak PR SBY yang belum diselesaikan termasuk meninjau para korban bencana alam. Berikut 5 orang yang pro kontra SBY lebih pilih urusi Demokrat daripada bencana.
-
Siapa yang menemani SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Apa yang SBY lukis di Pestapora? Di depan kerumunan penonton yang telah memenuhi lokasi, SBY menciptakan lukisan pemandangan Gunung Lawu, yang berada di Jawa Tengah dan berbatasan dengan Ponorogo.
SBY tak peka terhadap bencana alam
Politisi Partai Hanura Saleh Husin, menilai sebagai kepala negara seharusnya mampu mengarahkan para menteri untuk menyelesaikan bencana alam tersebut. Menurutnya, dia berpendapat bahwa SBY tidak peka dengan bencana yang terjadi akhir-akhir ini.
"Tentu Presiden SBY sebagai kepala pemerintahan harus turun tangan mengoordinir para menterinya untuk menyelesaikan akar masalah yang sebenarnya. Dan sebaiknya beliau tidak perlu harus ke Bali sehingga terkesan beliau tidak terlalu peka atas banjir yang terjadi di Jakarta," ujar Saleh Husin saat dihubungi, Senin (20/1).
Anggota Komisi V DPR ini juga yakin jika di tahun politik seperti ini, negara tidak akan fokus mengurusi rakyat. Apalagi, seorang presidennya merangkap jabatan sebagai ketua umum partai.
"Hal ini dikarenakan presiden SBY sendiri memberikan contoh sibuk mengurusi partai yang sudah pasti para menterinya akan mengikuti hal yang sama, di mana para menteri juga sibuk menjadi caleg," katanya.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Manado
SBY dinilai tak sensitif atas penderitaan rakyat
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah(DPD) periode 2004-2009 Marwan Batubara, berpendapat sebagai kepala negara, SBY dinilai tak sensitif atas penderitaan penduduk yang timbul akibat bencana alam tersebut. Dia menilai, lebih mengutamakan kepentingan partainya, ketimbang kepentingan rakyat yang sedang dilanda kesusahan.
"Kalau kita lihat, dia kurang sensitif dengan bencana yang dialami banyak penduduk. Misalnya di sekitar Gunung Sinabung, bencana sudah berbulan-bulan, orang semakin banyak yang mengungsi dan ini semakin parah, saat orang mulai mengkritik saja dia mau ke sana," keluh Marwan saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (20/1).
Selaku pimpinan, kata Marwan, tidak ada larangan bagi SBY untuk tidak menghadiri acara-acara yang digelar partainya sendiri. Apalagi, SBY sudah merelakan waktunya untuk menjaga kepentingan Demokrat dan keluarganya. "Jadi saya kira kita tidak bisa juga mengkritik dia itu urus partai, itu haknya dia. Yang utama rakyat dulu, itu terlupakan," katanya.
Marwan menyayangkan SBY telah menghadiri temu kader Partai Demokrat di Bali. Padahal selaku presiden, SBY seharusnya mementingkan kepentingan rakyat, atau setidaknya meringankan penderitaan warganya saat ditimpa bencana alam tersebut.
"Sebagai presiden harusnya utamakan rakyat dulu agar ada rasa empati, rakyat banyak yang kena bencana. Mestinya rakyat nomor satu. Kita berharap beliau itu sebagai presiden dalam beberapa bulan ke depan harusnya meninggalkan warisan yang bisa dikenang baik," tandasnya.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Manado
Jika bertemu SBY para korban bencana akan senang
Sebagai kepala negara, tentu dapat mendahulukan kepentingan masyarakat ketimbang partainya, sehingga masyarakat pun mengakui keberadaan sosok pemimpin tersebut.
Menurut Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan, SBY sudah seharusnya dapat memantau dan meninjau langsung korban bencana banjir dan gunung meletus ketimbang sibuk mengurusi partainya. Dia juga menambahkan, urusan partai bisa diwakilkan oleh pejabat lainnya, seperti ketua harian Partai Demokrat Syarief Hasan.
"Sebaiknya urusan partai bisa diwakilkan ke pengurus yang lain, kan ada ketua harian dan pengurus-pengurus yang lain," kata Marwan dalam pesan singkat kepada merdeka.com, Senin (20/1).
Menurut dia, rakyat menjadi korban bencana, akan senang jika dapat bertemu oleh seorang presiden. Hal ini juga, akan menambah semangat dan psikologis para korban.
"Rakyat yang menjadi korban banjir akan senang dan merasa terayomi kalau presidennya datang. Meskipun aparat negara yang lain sudah pada turun semua," pungkasnya.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Manado
Demokrat sebut SBY ke Bali tak ada permasalahan
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri temu kader Partai Demokrat di Bali, dinilainya sah saja, jika sekali-kali meninggalkan kesibukannya sebagai kepala negara.
"Enggak salah kok, ketua umum partai kok. Sudah saatnya pemilu, masa ketua umum partai tidak boleh ketemu kader. SBY jarang loh ketemu kader," ujar Marzuki di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (20/1).
Ketua DPR ini menjelaskan, dalam penanganan bencana alam sudah ada sistem yang mengatur dalam hal penanggulangan bencana. Sehingga, dia menambahkan, tak mesti presiden turun langsung meninjau satu per satu korban bencana alam.
"Kan sistem jalan, hadir itu lihat situasi bukan tidak perlu. Bukan setiap bencana langsung hadir, kan ada BPBD, BNPB jadi sistem itu yang bekerja. Ada menterinya, kalau masih bencana lokal maka sistem berjalan sistem lokal. Kan belum dijadikan bencana nasional karena sistem pemerintahan masih berjalan," tegas dia.
Karena itu, kata Marzuki menyatakan, soal bencana tak harus sepenuhnya ditangani oleh presiden. Yang terpenting, menurutnya presiden telah menginstruksikan jajarannya untuk bertindak menanggulangi bencana tersebut.
"Kan ada tingkatan, jangan semua harus presiden, kan ada bupati. Yang penting dia rapat satu per satu," imbuhnya.
Dia pun menolak jika SBY lebih mementingkan partai ketimbang bencana yang sedang melanda Tanah Air. Menurut dia, pertemuan dengan kader di Bali, hanya disempatkan SBY saat kunjungan kerja.
"Enggak ada memilih, memang agenda ke Bali buka Munas Gapensi. Disempatkan saat kunjungan saja," pungkasnya.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Manado
SBY banyak dikritik, staff khusus Presiden bela
Berbagai kritikan yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena lebih memilih mengurusi partai ketimbang menemui korban bencana alam.
Terkait dengan hal itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga, langsung mengeluarkan pembelaan kepada SBY. Menurutnya, selama berada di Bali sekali pun, SBY selalu memantau seluruh perkembangan selama penanganan bencana.
"Presiden SBY selalu memantau dan memperoleh informasi paling mutakhir terkait dengan bencana yang terjadi di tanah air. Presiden juga memimpin sendiri langkah-langkah koordinasi penanganan bencana di tingkat kabinet," kata Daniel dalam rilisnya di Jakarta, Senin (20/1).
Sebagai hasilnya, SBY telah memberikan instruksi kepada Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri PU serta BNPB untuk menangani upaya penyelamatan dan pelayanan korban bencana. Tak hanya itu, SBY juga telah merencanakan rapat kabinet untuk mengetahui penanganan bencana dalam seminggu terakhir.
"Minggu lalu, Presiden juga berbicara langsung melalui telpon dengan gubernur di tiga wilayah bencana, Sumut, DKI, dan Sulut. Kecemasan dan kecaman kepada Presiden SBY terkait dengan isu banjir sesungguhnya tidak perlu dan sangat tidak berdasar," tandasnya.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat SBY juga akan menemui para pengungsi letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. "Sebagaimana telah direncanakan sejak minggu lalu, Presiden SBY akan bertolak menuju wilayah bencana Gunung Sinabung pada tanggal 23, Kamis mendatang," pungkasnya.
Baca juga:
SBY: Ibu Ani tak pernah tidur kebanjiran SMS soal KBS
Lewat telepon, SBY tanya kabar Erwiana & janji beri bantuan uang
Soal anggaran bencana, SBY minta pejabat tak takut pada KPK
Sebelum ke Sinabung, SBY gelar rapat terbatas
SBY bahas anggaran bantuan bencana yang tidak melanggar hukum