Produksi Vaksin Covid-19, Bio Farma Targetkan Penguasaan Teknologi Baru
Menurutnya, untuk strategi jangka panjang Bio Farma harus mampu menguasai seluruh platform teknologi di dunia bioteknologi tersebut.
PT Bio Farma (Persero) menargetkan penguasaan dua platform teknologi baru produksi vaksin Covid-19 yakni mRNA dan viral vector. Ini sebagai strategi jangka panjang.
"Ada dua teknologi baru dalam kondisi pandemi Covid-19 ini untuk pengembangan vaksin, pertama adalah teknologi mRNA dan teknologi baru kedua adalah viral vector. Ini merupakan salah satu target kita dalam jangka panjang bagaimana kita bisa menguasai platform teknologi baru ini untuk memproduksi vaksin," kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir di Jakarta, Kamis (23/9).
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Vaksin apa saja yang melindungi kucing dari penyakit berbahaya? Vaksin pada kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit, dan beberapa juga ada yang diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Vaksin kucing diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit menular melalui stimulasi respon imun jika nantinya kucing Anda terkena infeksi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Siapa yang menemukan antibiotik? Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang membawa perubahan besar pada dunia kesehatan saat itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Menurutnya, untuk strategi jangka panjang Bio Farma harus mampu menguasai seluruh platform teknologi di dunia bioteknologi tersebut.
"Dengan demikian Indonesia benar-benar lebih siap jika seandainya terjadi lagi pandemi meskipun kita tidak berharap kondisi seperti itu, namun pengalaman kita selama pandemi Covid-19 membuat kita berpikir Indonesia terutama Bio Farma dan semua anak perusahaannya harus mampu menguasai teknologi baru untuk menjamin resiliensi dari kesehatan Indonesia," jelasnya.
Memang dari awal pandemi, Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi sudah merasa bahwa setelah bisa mengamankan suplai obat-obatan, langkah berikutnya adalah vaksin. Dan Bio Farma juga melihat bagaimana semua negara di dunia itu berebut untuk bisa mendapatkan suplai guna menjamin program vaksinasi di negara masing-masing agar bisa diamankan. Indonesia sebagai negara berpenduduk 270 juta populasi juga menghadapi masalah yang sama.
Dengan demikian pihaknya harus memikirkan strategi yang bisa menjangkau kebutuhan jangka pendek tapi juga kebutuhan untuk ke depannya, kemandirian di industri vaksinasi hendaknya tidak tergantung lagi kepada produk-produk impor.
"Ada tiga strategi yang kami coba siapkan. Strategi jangka pendek itu bagaimana kita bisa mendapatkan suplai vaksin dengan cepat, inilah yang kita lakukan dengan Sinovac di mana tahap awal kita impor vaksin jadi kemudian dikembangkan bagaimana kita bisa memproduksi sendiri. Ini yang kita lakukan dalam jangka pendek," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.
Untuk strategi jangka menengahnya, lanjut dia, Bio Farma harus bersinergi dengan beberapa kementerian dan lembaga riset di Indonesia untuk bisa mengembangkan vaksin produksi Indonesia sendiri.
Pengembangan vaksin produksi Indonesia saat ini yang sedang berjalan yakni Vaksin Merah Putih bersama perguruan tinggi dan Lembaga Eijkman, serta Vaksin BUMN yang dikembangkan bersama dengan Baylor College of Medicine dari Amerika Serikat.
Sebelumnya Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID‑19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menginginkan Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri melalui Program Vaksin Merah Putih atau membuka kerja sama dengan produsen vaksin lainnya.
Erick Thohir menambahkan sesuai dengan penugasan, Kementerian BUMN terus bekerja keras untuk mendapatkan Vaksin Merah Putih melalui kerja sama dengan lima universitas dan dua lembaga penelitian.
Ia mengatakan kerja keras tersebut bisa dilihat pada akhir 2021 dan awal tahun 2022, apakah ada kemajuan dengan Vaksin Merah Putih ataupun vaksin hasil kerja sama dengan pihak lain.
Baca juga:
DPR Minta BUMN Farmasi Lebih Bersinergi untuk Diplomasi Penyediaan Vaksin
Daerah Keluhkan Stok Vaksin Menipis, Bio Farma Sebut Distribusi Terus Dilakukan
Bio Farma Pastikan Stok Vaksin Aman, Pemerintah Daerah Tidak Perlu Khawatir
Bio Farma Distribusikan 15,4 Juta Vaksin pada Pekan Pertama Agustus
Bio Farma Produksi 90,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Pakar Kesehatan Sebut Bio Saliva Cocok untuk Anak dan Bayi