Profil Agus Harimurti Yudhoyono, Putra Presiden Kini jadi Menko Bidang Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan
AHY sebelumnya menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN di ujung pemerintahan Jokowi periode kedua.
Agus Harimurti Yudhoyono mendapat kepercayaan sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
AHY juga sempat menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN di ujung pemerintahan Jokowi periode kedua.
- Jejak Karier Militer AHY: Raih Adhi Makayasa, Pensiun Dini Kini Masuk Kabinet Prabowo
- Menko AHY: Kerja Sama RI-Jepang Bidang Infrastruktur Sudah Terjalin Sejak April 1958
- Jadi Kemenko Infrastruktur, AHY Akui Belum Tahu Berkantor di Mana
- Kini Jadi Pembantu Jokowi, Momen Perdana AHY Ikut Sidang Kabinet di Istana Jadi Sorotan
Sebelum terjun ke dunia politik, putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengawali kariernya sebagai tentara matra Angkatan Darat (TNI AD) selama 16 tahun.
Saat menjalani dinas di TNI AD, AHY sempat mengemban tugas menjadi Tentara Pemulihan Keamanan di Aceh tahun 2002 dan menjadi bagian dalam Operasi Perdamaian PBB di Lebanon tahun 2006. Tahun 2015, AHY berkesempatan memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning,
Putra pertama Presiden SBY ini juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), pendiri AHY Foundation dan pendiri Komunitas Overlanding Indonesia, sebuah komunitas penjelajah alam nusantara. Selain itu, ia juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia tahun 2015.
Tidak hanya sukses sebagai prajurit TNI AD, perihal pendidikan akademis AHY tak perlu diragukan. Ia telah meraih tiga gelar master sekaligus yaitu Master of Science in Strategic Studies tahun 2006, Master in Public Administration tahun 2010, dan Master of Arts in Leadership and Management tahun 2015.
AHY juga telah merampungkan buku Tetralogi Transformasi AHY pada tahun 2023, yang berisi empat buku, yaitu volume 1 “TNI Hebat, Negara Kuat”, volume 2 “Mewujudkan Indonesia Emas 2045”, volume 3 “Merayakan Demokrasi Tanpa Polarisasi”, dan volume 4 “Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Bangkit”
Demi memantapkan karir politiknya, AHY memutuskan untuk pensiun dini dari prajurit TNI AD pada September 2016 lalu dan bergabung dalam partai Demokrat. Pada tahun yang sama, putra sulung presiden ke-6 ini mencoba peruntungan dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 sebagai calon gubernur DKI Jakarta melawan Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
Sayangnya, AHY yang saat itu menggandeng Sylviana Murni kalah di putaran pertama dari pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Usai kalah Pilgub, AHY ditunjuk secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan ayahnya, SBY yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada tahun 2013-2020. Demokrat bersama PKS berada dalam barisan oposisi selama dua periode pemerintahan Jokowi.
Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, AHY bersama Demokrat akhirnya memutuskan untuk memilih bergabung dengan Prabowo-Gibran setelah sempat ingin berkoalisi dengan Anies Baswedan.
Dukungan AHY dan Demokrat ke Prabowo-Gibran ini berakhir mendapat jatah kursi di kabinet Indonesia Maju. AHY dilantik menjadi Menteri Agrararia dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) pada 21 Februari 2024 menggantikan Hadi Tjahjanto yang ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti