Profil Hasnaeni 'Wanita Emas' di Tengah Pusaran Korupsi PT Waskita Beton Precast
Hasnaeni dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas). Sejak berdirinya partai tersebut, dia mendapat julukan ‘Wanita Emas’.
Wanita Emas Mischa Hasnaeni Moein kembali menjadi sorotan setelah video viral Hasnaeni menangis di media sosial Tiktok. Dalam video tersebut, dia mengaku rumahnya dikepung oleh preman.
Hasnaeni dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas). Sejak berdirinya partai tersebut, dia mendapat julukan ‘Wanita Emas’.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus korupsi ini? Untuk kedua tersangka dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan guna kepentingan penyidik KPK. Sementara untuk satu tersangka lain yakni Direktur PT KIM, Karunia diharapkan agar kooperatif dalam pemanggilan penyidik KPK.
-
Kasus korupsi apa yang menyeret Ema Sumarna? Ema Sumarna bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bandung terseret kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Siapa yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi timah ini? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
Dia kembali mencuri perhatian setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016 sampai dengan 2020.
Selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal, Hasnaeni keluar Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta Selatan, mengenakan rompi tahanan merah muda dan borgol di tangannya. Dia dibantu menggunakan kursi roda menuju mobil tahanan.
Hasnaeni sempat menutupi wajahnya dari kamera awak media. Namun saat sampai di depan mobil tahanan, dia langsung histeris berteriak sambil kakinya menahan masuk ke mobil.
"Bapak, jangan," teriak Hasnaeni saat dipaksa masuk mobil tahanan.
Berikut profil Hasnaeni yang coba dirangkum Merdeka.com:
Mischa Hasnaeni Moein dikenal sebagai “Wanita Emas” berkat iklan di berbagai papan reklame, poster, dan spanduk dengan gambar yang selalu dibubuhi dua kata tersebut.
Wanita kelahiran Makassar, 17 Juli 1976 ini dikenal sebagai pribadi yang tak kapok ikut Pilkada.
Riwayat Pendidikan
- SD Labuang Baji Makassar 1983-1989
- SMP Prasetyo Makassar, Tahun 1989-1992
- SMA Walio Makassar
- S1: Fakultas Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana 1996-2000
- S2: Magister Manajemen, Universitas Krisna Dwipayana 2000-2012
- S3: Program Doktor Ilmu Ekonomi, UnMer Malang tahun 2013
Jejak Politik
Hasnaeni pertama kali terjun ke dunia politik tidak mengikuti jejak ayahnya, Max Moein di PDIP. Pasalnya, Hasnaeni memutuskan untuk bergabung dengan Partai Hanura.
Namun, Hasnaeni kemudian menyeberang dan bergabung dengan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) yang didirikan oleh Ryaas Rasyid. Hasnaeni dipercaya menjadi salah satu pemimpin dalam partai ini.
Wanita Emas ini kemudian pindah dan bergabung dengan Partai Demokrat. Di sini, dia pernah menjadi salah satu caleg DPR RI.
Hasnaeni pernah mencalonkan diri dalam Pilkada DKI 2012. Impian Hasnaeni menjadi Gubernur DKI Jakarta pupus setelah dirinya ditipu sejumlah partai gurem non parlemen.
Mundur ke tahun 2010, Hasnaeni pernah menjadi bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan. Hasnaeni menggandeng Saipul Jamil, namun di pertengahan jalan ia mengundurkan diri. Pada akhirnya, Hasnaeni batal mendaftar menjadi calon Wali Kota Tangerang Selatan.
Belum juga menyerah, Hasnaeni kembali mencoba mengikuti pemilihan legislatif untuk menjadi anggota DPR RI pada tahun 2014. Namun, Hasnaeni gagal memperoleh dukungan yang cukup.
Pada tahun 2017, Hasnaeni gagal ikut Pilkada DKI 2017 dan kembali pupus menjadi DKI 1. Sebelumnya, dia mengaku telah mempersiapkan diri untuk kontestasi politik itu.
Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar
(mdk/fik)