Program 100 Ribu Entrepreneur Mahyeldi-Audy Bakal Jadikan Sumbar Kiblat Start Up
Program ekonomi dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat nomor urut 4 yakni Mahyeldi-Audy Joinaldi diyakini dapat membuat Sumbar menjadi kiblat bisnis start-up dan ekonomi kreatif di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Program ekonomi dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat nomor urut 4 yakni Mahyeldi-Audy Joinaldi diyakini dapat membuat Sumbar menjadi kiblat bisnis start-up dan ekonomi kreatif di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Hal tersebut disampaikan oleh Pemerhati dan Penggiat Ekonomi Kreatif Sumbar Yulviadi saat menanggapi program Mahyeldi-Audy Joinaldi. Salah satu programnya yakni menciptakan 100 ribu entrepreneur.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
"Semua program ini, bagi saya ini lebih objektif dan jelas, dan bisa jadi Sumbar ke depannya menjadi kiblat Bisnis Star Up dan Ekonomi Kreatif di Indonesia bahkan Asia Tenggara," kata dia dalam keterangan, Selasa, (1/12) seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, saat ini terdapat ribuan milenial Minangkabau yang sangat berbakat dalam berbagai lini usaha tersebut, namun kekurangan akses dan dukungan serta kesempatan untuk berkembang.
"Dukungan pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk unjuk gigi merupakan salah satu hal yang sentral. Jika tidak, kesempatan hanya milik anak muda yang bermodal banyak saja," tutur dia.
Ia juga mengatakan, program Mahyeldi-Audy Joinaldi juga dapat membantu para milenial yang memiliki bakat namun tidak bisa berkembang dengan apa yang diharapkan.
"Program menciptakan 100 ribu entrepreneur tersebut, akan didukung akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula (start up). Lagi-lagi ini semakin memperjelas yang saya sampaikan di atas," ujar dia.
Setelah itu, kata dia, program Mahyeldi-Audy akan meningkatkan keahlian serta keterampilan pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
"Untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital dan elektronik," ungkap dia.
Yulviadi menjelaskan, entrepreneur tersebut nantinya bergerak di bidang ekonomi kreatif yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata peningkatan nilai dari pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan.
"Sebagai orang yang terjun langsung di bidang ekonomi kreatif, dan menyimak dari sesama pelaku usaha lainnya, bagaimana program paslon Mahyeldi - Audy Joinaldi ini, ternyata program ini akan lebih mudah terealisasi," tandas dia.
Baca juga:
Debat Kedua Pilkada Solo Angkat Materi Penanganan Covid-19, Hanya Disiarkan TV Lokal
TPS Dekat Lokasi Satu Keluarga Dibunuh Kelompok MIT Dikawal 6 Polisi
Kapolri Harap Polairud Dukung Pengamanan Distribusi Kotak Suara Pilkada
Debat Kedua Pilkada Depok: Pradi Soroti Soal Kesehatan, Imam Lirik Potensi Ikan Hias
Polisi Klaim Situasi di Boven Digoel Kondusif, 1 Brimob Terkena Panah Sudah Aktivitas
Jelang Pencoblosan Pilkada, Banyak ASN di Kalbar Diduga Tidak Netral