Proses dumping, operator HD tambang batubara di Berau tewas tertimbun
Proses dumping, operator HD tambang batubara di Berau tewas tertimbun. Nahas, unit HD yang dioperasikan Jusman akhirnya terbalik hingga kabin tertimbun ke lumpur bersama dengan Jusman yang ada di balik kemudi.
Jusman (26), karyawan kontraktor tambang batubara PT Buma Lati, yang berlokasi di Sembakungan, Kecamatan Gunung Tabur, Berau, Kalimantan Timur, tewas tertimbun tanah bercampur lumpur, bersama truk Heavy Duty (HD), Selasa (29/8) malam. Jenazah Jusman rencananya diterbangkan ke Makassar sore ini.
Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa itu terjadi jelang dini hari tadi, sekira pukul 23.50 Wita. Tiba giliran unit HD Hauler Cat777-213 yang dikemudian Jusman, melalukan proses dumping.
Saat unit itu bergerak maju, kemudian kembali bergerak mundur dengan cukup laju, hingga akibatnya melewati tanggul acuan dumping, setinggi 2 meter. Nahas, unit HD yang dioperasikan Jusman akhirnya terbalik hingga kabin tertimbun ke lumpur bersama dengan Jusman yang ada di balik kemudi.
Dua atasan Jusman yang bertugas saat itu sebagai Foreman dan Supervisor, termasuk rekan korban, Roni Anton, yang mengemudikan unit HD Cat777-117 dan berjarak 7 meter dari korban dimintai keterangan oleh polisi.
Dalam keterangan resmi, kecelakaan kerja di tengah aktivitas pertambangan batubara itu, dibenarkan Project Manager PT Buma Lati Amudi Sormin. Jusman merupakan operator truk HD, yang sudah bekerja 9 bulan 23 hari.
"Peristiwa itu terjadi di area disposal Pit West, dimana unit terperosok, saat melakukan proses dumping, akibat melewati pembatas tanggul," kata Sormin.
"Upaya penyelamatan dan evakuasi beberapa saat kemudian dilakukan tim tanggap darurat dan kemudian korban dibawa ke rumah sakit untuk dapatkan pertolongan lanjutan," ujar Sormin.
Namun demikian, upaya evakuasi itu gagal berbuah hasil. "Korban tidak dapat tertolong, dan dinyatakan meninggal dunia. Kecelakaan ini, sudah kita laporkan ke kepala inspektur tambang. Investigasi mendalam, bersama tim inspektur tambang, segera kita gelar, untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu secara lebih terperinci," demikian Sormin.