Protes 3 warga ditangkap TNI, WN Malaysia sempat blokade perbatasan
Ketiga warga Malaysia yang ditangkap diduga mengedarkan narkoba di Krayan Nunukan. Warga Malaysia sempat memblokade akses perbatasan selama sehari, kemudian dibuka kembali oleh aparat keamanan setempat.
Warga Malaysia melakukan aksi blokade akses perbatasan di Kampung Bakelalan, Sarawak, Senin (1/5). Warga Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara bersyukur blokade tidak berlangsung lama, dan akses perbatasan kembali dibuka.
Aksi blokade warga Malaysia dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penangkapan tiga warga oleh aparat TNI-Polri, dengan dugaan sebagai pengedar sabu di Krayan.
"Berkaitan dengan penutupan jalan perbatasan RI di Long Midang menuju Bakelalan hari Senin lalu, mengacu laporan dari Camat Krayan, sehari kemudian tanggal 2 Mei, jalan dibuka kembali. Prosesnya mulai jam 1.20 siang sampai jam 15.45 sore," kata Ketua DPRD Kalimantan Utara Marten Sablon saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (4/5).
Marten menerangkan, upaya pembukaan kembali ruas jalan perbatasan kedua negara itu dihadiri sembilan orang perwakilan dari negeri Jiran yakni, tiga personel polisi Malaysia, empat TDM, pengulu kawasan Bakelalan, serta Ketua Kampung Puneng Kelalan.
"Yang memerintah jalan dibuka adalah polisi Malaysia dan tentara Diraja Malaysia," ujar Marten.
Diterangkan Marten, apabila blokade jalan itu dilakukan dalam jangka waktu lama, berisiko buruk bagi kehidupan perekonomian warga Krayan, yang tinggal di perbatasan.
"Ya jalur itu menjadi jalur penting bagi warga Krayan untuk mendapatkan sembako. Karena jalur itu satu-satunya yang digunakan masyarakat Krayan, untuk mendapatkan kebutuhan sembilan bahan pokok ya," ujar Marten.
"Karena itu yang bisa dilalui kendaraan roda dua, maupun roda empat. Kalau jalan itu ditutup dalam jangka waktu lama, cukup membuat masyarakat resah, dan akan mengganggu perekonomian masyarakat di sana," tambah Marten.
Imbasnya, lanjut Marten, akan terjadi kelangkaan sembako, sehingga pedagang akan menaikkan harga sehingga masyarakat, tidak sanggup membeli.
"Dan terjadilah kelaparan. Memang ada jalur lain seperti Lembudud menuju perbatasan Bario dan Kabuan, juga perbatasan Long Pasia. Tapi sampai sekarang, belum selesai pembangunan (jalan)-nya," ungkap Marten.
"Secara geografis, daerah Krayan cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Nunukan, yang hanya satu-satunya bisa dijangkau cuma melalui transportasi pesawat terbang. Untuk membuka keterisolasian daerah Krayan, diharapkan pemerintah segera melakukan percepatan penyelesaian pembangunan jalan Malinau menuju Binuang dan ke Long Bawan. Agar masyarakat tidak ketergantungan dengan negara tetangga Malaysia," demikian Marten.