Protes BBM naik, nelayan sandarkan perahu di kolong tol
Selama ini nelayan di Tuban mengais rizki selain mencari ikan juga menyewakan perahu untuk pemancing laut.
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada nelayan. Bahkan kelompok nelayan Wanasari, Tuban kecamatan Kuta di Badung, punya cara unik sebagai wujud aksi protesnya dengan menyandarkan sejumlah perahunya di antara lorong jalan tol Bali Mandara.
"Pertama sejak adanya jalan tol kami sudah tergusur dengan tidak adanya sandar perahu. Kedua, kami yang selama ini alih fungsi dengan sewakan perahu untuk pemancing, dibuat serba salah. Naikkan tarif sewa, berapa harusnya kami naikkan. Terpaksa kami kompak istirahatkan perahu kami dulu," kata Made Sumasa, ketua kelompok nelayan, Rabu (19/11) di Tuban.
Katanya, selama ini nelayan di Tuban mengais rizki selain mencari ikan juga menyewakan perahu untuk pemancing laut. Sewa perahu untuk antaran Rp 350 ribu. Dengan naiknya bahan bakar solar, nelayan di Tuban kelimpungan. Mau melaut harus mikir-mikir, mau naikkan tarif sewa perahu juga tidak berani.
"Dengan harga tiga ratus lima puluh saja sebelumnya mau turunkan karena sering kali ada tawar menawar. Ternyata solar naik, lebih baik kami pilih diam saja," ucap Sumasa.
Pantauan di lokasi, sejumlah nelayan berkumpul melakukan rapat kecil membahas soal apa yang mesti diperbuat. Pada intinya, mereka sepakat untuk tetap bertahan dengan harga sewa perahu untuk mancing. Hanya saja jika sebelumnya pemancing dengan sewa seperti biasa dengan waktu sepuasnya. Kini mereka memberikan limit waktu. Saol berapa jam, belum diputuskan. Hanya ditentukan bila melewati limit waktu, maka per jamnya dikenakan tambahan Rp 10.000.
"Kami hanya mengandalkan jual udang hidup untuk umpan para pemancing. Cuma naik seribu rupiah saja," kata Yande, salah seorang nelayan.
Di tempat terpisah, wilayah nelayan Kedonganan juga tidak melakukan aktivitasnya. Mereka memilih untuk duduk santai di pesisir pantai. "Kalau dulu kita melaut cukup dengan 4 liter. Sekarang harus mikir pak, lumayan lagi 2000 naiknya per liter," terang Imam, nelayan di Kedonganan, Kuta Utara Rabu (19/11).
Baca juga:
Tolak kenaikan BBM, Effendi Simbolon akan diberi sanksi PDIP
Aksi HMII geruduk kantor Kementerian ESDM tolak kenaikan BBM
DTKJ putuskan kenaikan tarif angkutan Rp 1.000
Aksi tolak kenaikan BBM di Surabaya ricuh, 5 pendemo diamankan
Dishub Jatim siap beri sanksi Bus AKDP yang mogok beroperasi
Kuota BBM subsidi menipis, pemerintah segera cari solusi
YLKI: Transportasi China dan Malaysia gunakan gas dari Indonesia
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Dimana BPH Migas membahas isu penyaluran BBM bersubsidi? Demikian dikemukakan Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam Stakeholder Meeting mengenai Pendistribusian BBM Subsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/9/2024).
-
Bagaimana cara untuk mencegah penyalahgunaan BBM subsidi dalam kelompok kolektif? “Kalaupun pada saat melakukan transaksi pembelian ini diwakilkan kepada satu orang dalam anggota tersebut, maka anggota konsumen pengguna yang lain wajib melampirkan surat rekomendasi kepemilikan masing-masing,” tegas Harya.
-
Siapa yang melakukan pemantauan ketersediaan BBM di SPBU Batam? Di wilayah yang sama, Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman melakukan pemantauan ketersediaan BBM di SPBU di wilayah Batam.
-
Bagaimana cara kerja sama BPH Migas dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya dalam pengawasan BBM subsidi? Ruang lingkup PKS tersebut meliputi pengendalian terhadap penyaluran JBT dan JBKP untuk konsumen pengguna, peningkatan koordinasi terkait pelaksanaan penyaluran JBT dan JBKP, serta pembinaan dan pengawasan atas pembelian JBT dan JBKP berdasarkan Surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh kepala perangkat daerah/kepala pelabuhan perikanan/lurah/kepala desa kepada konsumen pengguna JBT dan JBKP.
-
Apa yang ingin dicapai dengan mengalihkan subsidi BBM? Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya," tegasnya di Jakarta, Senin (5/8)."Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan," kata Rachmat.