'Proyek pembangunan bandara Kulon Progo tidak berpihak kepada rakyat'
Protes terhadap proyek itu dikarenakan warga diduga mendapatkan kekerasan dari aparat.
Puluhan massa dari Aliansi Perjuangan Rakyat Tolak Bandara (APRTB) menggelar aksi demonstrasi di depan DPRD DIY, Selasa (16/1). Para peserta demonstrasi ini menuntut pembatalan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA).
Menurut koordinator aksi, Fikri M Farueq, aksi demonstrasi dilakukan untuk menolak pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, pembangunan di era Jokowi-JK lebih mementingkan kepentingan pemodal dibandingkan kepentingan rakyat. Salah satu di antaranya adalah pembangunan bandara di Kulon Progo.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Di mana lokasi Kalibiru, wisata alam di Kulon Progo? Kalibiru adalah sebuah objek wisata yang terletak di desa Hargowilis, Kulon Progo, Yogyakarta.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa yang dilakukan TB Simatupang di markasnya di Kulon Progo? Pada masa perang revolusi itu, TB Simatupang menggunakan markasnya untuk membahas kondisi perang serta berbagai informasi yang masuk dari radio, surat kabar, dan sumber-sumber lainnya.
-
Di mana TB Simatupang memimpin gerilya di Kulon Progo? Di Dusun Banaran, Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, terdapat sebuah rumah joglo tua.
-
Apa saja wisata alam yang populer di Kulon Progo? Kulon Progo mempunyai destinasi wisata alam yang indah dan memesona. Kulon Progo merupakan daerah yang terletak di bagian barat Yogyakarta. Kulon Progo menawarkan pesona alam dan budaya yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.
"Pembangunan yang dilakukan Jokowi-JK tak berpihak kepada rakyat. Pembangunan lebih mementingkan kepentingan pemodal dari pada rakyat. Sehingga pembangunan dilakukan dengan penggusuran dan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat," ujar Fikri.
Fikri menerangkan, salah satu pembangunan yang tak pro rakyat adalah pembangunan bandara baru NYIA di Kulon Progo. Warga, kata Fikri digusur paksa, tanamannya dirusak dan mendapatkan kekerasan dari aparat.
"Proyek pembangunan bandara di Kulon Progo tidak berpihak kepada rakyat. Pembebasan lahan yang akan digunakan untuk lokasi bandara itu menggusur rakyat, merampas tanah milik rakyat, membongkar bangunan milik rakyat dan merusak lahan pertanian milik rakyat. Selain itu, pembangunan bandara di Kulon Progo juga terjadi aksi represif dari aparat sehingga menyebabkan rakyat mengalami luka," urai Fikri.
Fikri menuntut agar penggusuran dan pembongkaran bangunan secara paksa yang terjadi di Kulon Progo harus dihentikan. Aksi represif dari aparat, lanjut Fikri, juga harus dihentikan dan diusut tuntas siapa pelakunya.
"Kami menuntut agar pembangunan bandara di Kulon Progo harus dihentikan. Rakyat tidak butuh bandara. Rakyat butuh lahan untuk tinggal dan bertani. Kalau lahan pertanian dan pemukiman digusur, rakyat mau makan apa? Mau kerja apa?," ulas Fikri.
Dalam aksinya, massa sempat memanaskan situasi dengan mencoba mendobrak pintu gerbang DPRD DIY. Massa ingin bertemu dengan anggota DPRD DIY yang tengah menggelar rapat peripurna.
Akhirnya, massa aksi pun ditemui oleh salah seorang pimpinan DPRD DIY, Sukamto. Dalam orasinya Sukamto berjanji akan mengirim surat kepada pemerintah pusat terkait aspirasi dari warga penolak pembangunan bandara.
"Pembangunan bandara di Kulon Progo itu kewenangan pemerintah pusat bukan kewenangan DPRD DIY. Kami berjanji akan menyalurkan aspirasi warga ke pemerintah pusat dengan mengirim surat," ujarnya.
Baca juga:
4 korban kekerasan terkait pembangunan Bandara Kulonprogo lapor polisi
Tahun 2017, petani meringis di negeri agraris
PT Railink sebut pembangunan kereta bandara baru Yogyakarta akan lebih mudah
Kereta Bandara Kulon Progo ditarget beroperasi 2020
Menhub Budi minta maaf atas perlakuan Angkasa Pura I terhadap warga penolak NYIA