Rumah Tua di Kulon Progo Ini Pernah Jadi Markas TB Simatupang, Begini Kisahnya
Rumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
Rumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
Rumah Tua di Kulon Progo Ini Pernah Jadi Markas TB Simatupang, Begini Kisahnya
TB Simatupang adalah salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia. Ia pernah ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) Republik Indonesia pada tahun 1950 hingga tahun 1953.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Dimana lokasi bangunan bekas rumah dinas administratur Pabrik Gula Tanjung Tirto? Salah satunya adalah bangunan bekas rumah dinas administratur pabrik yang dibangun pada tahun 1923.
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Siapa yang memiliki rumah itu dulu? Rumah yang dulu ditempati oleh almarhumah Nike Ardilla dan kini diubah menjadi museum, berlokasi di Komplek Arya Graha, Jalan Aria Utama No. 5, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana Rumah Apung Tambaklorok berada? Di pesisir Kota Semarang, terdapat sebuah rumah unik yang mengapung di atas air. Namanya rumah apung Tambaklorok.
-
Di mana rumah Aty Kodong yang lama? Inilah potret rumah sederhana Aty Kodong di Dusun Tongke-tongke, Desa Lowa, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Sebelum masa itu, ia juga turut ikut dalam perjuangan revolusi setelah kemerdekaan dengan bergabung bersama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Ia turut bergerilya bersama Panglima Besar Jenderal Soedirman ke berbagai pelosok Pulau Jawa. Salah satu tempat gerilyanya ada di wilayah Kulon Progo.
Di Dusun Banaran, Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, terdapat sebuah rumah joglo tua. Rumah itu milik Karyo Utomo, seorang Kepala Dusun Banaran.
Rumah itu dulu digunakan TB Simatupang sebagai markas perang gerilya, tepatnya pada masa tahun 1948-1949.
Pada masa perang revolusi itu, TB Simatupang menggunakan markasnya untuk membahas kondisi perang serta berbagai informasi yang masuk dari radio, surat kabar, dan sumber-sumber lainnya.
Di dekat markas itu ada sebuah sungai yang di tepiannya ada tempat pemancar untuk menyiarkan komunike-komunike dari bagian penerangan staf angkatan perang. Komandan aktivitas tersebut adalah MT Haryono.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, di rumah markas itu telah banyak langkah yang diambil Kolonel TB Simatupang beserta jajarannya.
Selain rapat untuk membahas strategi perang, markas itu juga menjadi tempat pelatihan militer kepada pemuda setempat dan tempat untuk menjelaskan situasi gerilya pada penduduk setempat.
Bangunan rumah ini mengharap ke arah selatan berbentuk joglo. Secara umum, bangunan aslinya terdiri atas dua buah Joglo, yaitu Joglo di depan sebagai pendopo dan Joglo di belakang sebagai Dalem Ageng yang dihubungkan dengan Pringgitan, serta sebuah bangunan dengan atap limasan pada sisi timur yang digunakan sebagai dapur.
Pada Dalem Ageng terdapat 3 senthong, di mana 2 senthong yaitu senthong kanan dan senthong tengah pernah digunakan oleh TB Simatupang.