PSK bocah hingga nenek ada di Denpasar, tarif terendah Rp 75 ribu
Para PSK ini wajib setor hingga ke level aparat.
Secara global kawasan pelacuran di Bali sulit diberantas berada di wilayah Bungkulan Kabupaten Buleleng, dan Sanur Denpasar Selatan. Dua tempat ini sudah menjadi lokalisasi sejak puluhan tahun, bahkan di Sanur dari zaman penjajahan.
Sehingga pantas Pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penertiban Umum, yang salah satu poin menertibkan kawasan prostitusi. Pemkot Denpasar menganggap lokasi ini sebagai sumber tingginya angka HIV/AIDS di Denpasar.
Tidak hanya prostitusi, layanan pijat plus-puls serta kafe remang-remang begitu bebas tersebar di wilayah jantung Kota Denpasar. Hebatnya, hampir semua tempat mengaku memberikan setoran kepada aparat sesuai dengan lokasi tempat tinggal.
Terdata di kawasan Denpasar Barat, lokalisasi ada di kawasan Lumintang dan Bung Tomo. Lokasi ini menyediakan PSK dengan rata-rata umur 35 sampai 50 tahun dengan tarif Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu.
Sementara di Denpasar Timur, ada tiga lokasi di mana untuk satu lokasinya terdapat lebih dari 50 tempat. Ketiga lokasi ini ada di Bawah Jembatan Kertalangu, Padang Galak dan Pasiran. Di lokasi ini terkenal sebagai lokalisasi kelas ekonomi, dengan tarif dari Rp 40 ribu hingga Rp 125 ribu.
"Di wilayah Pasiran mas bisa dapat anak-anak di bawah umur, tarifnya cuma Rp 100 ribu. Kalau mau kelas nenek-nenek, sana di bawah jembatan Kertalangu," ungkap Mamang, salah seorang penjaga keamanan di lokasi ini, Jumat (13/11).
Bagaimana dengan Sanur yang terletak di kawasan Denpasar Selatan? Di kawasan ini tersebar ada banyak indekos yang menyimpan wanita panggilan. Namun khusus lokalisasi ada di wilayah Jalan Dano Tempe dan Poso. Di lokasi ini sudah mulai lebih elite dengan tarif PSK dari kelas Rp 100 ribu hingga Rp 350 ribu.
Sulitnya lokalisasi ini diberantas karena ada uang setoran alias pungli yang dibayarkan setiap hari dan setiap bulannya. Bahkan dalam setoran ini mengatasnamakan lokasi Polsek tempat keberadaan PSK mangkal.
"Pungli ini sudah bukan hal ditutupi, memang ada. Bukan rahasia lagi, jadi tidak perlu malu bilang tidak ada pungli di kawasan prostitusi," Ungkap I Wayan Maryana Wandhira, salah seorang tokoh setempat di wilayah Sanur, Denpasar Selatan.