PT Pindad siap penuhi 100 medium tank alutsista TNI AD
PT Pindad yang melakukan pengembangan Medium tank bersama NFSS Turki tengah menyelesaikan terlebih dulu pembuatan prototipe medium tank yang kedua. Prototipe tersebut akan menjalani serangkaian pengujian salah satunya tes ledak.
PT Pindad (Persero) tengah mempersiapkan produksi secara massal medium tank pada 2018 mendatang. Dari 300 unit yang dibutuhkan pencetak alutsista negara tersebut, sedikitnya tahap awal akan terpenuhi 100 unit untuk kebutuhan TNI AD.
"Rencana TNI tahun depan sudah ada. Kurang lebih 100 unit, dari 300 yang dibutuhkan," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose usai menerima sarasehan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, di Kantor Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (18/9).
Dalam kesempatan itu, Menhan Ryamizard meninjau secara langsung kesiapan progress Medium tank beserta turret 105 mm kerja sama dengan CMI Defense Belgia.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa saja alutsista baru yang diterima TNI AU untuk menambah kekuatan pertahanan? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
Abraham menambahkan, PT Pindad yang melakukan pengembangan Medium tank bersama NFSS Turki tengah menyelesaikan terlebih dulu pembuatan prototipe medium tank yang kedua. Prototipe tersebut akan menjalani serangkaian pengujian salah satunya tes ledak.
"Sehingga prototipe itu betul-betul sempurna. Jadi ini real pembuatan oleh PT Pindad dan NFSS," ucapnya.
Menurut dia, karena medium tank ini sifatnya masih prototipe, PT Pindad dan NFSS tidak bisa saling klaim bila medium tank tersebut hasil karyanya. Tapi merupakan hasil pengembangan bersama.
Namun setelah masuk tahun produksi, PT Pindad berhak menjual dan melakukan produksi secara massal dan NFSS tidak boleh lagi mengklaim itu karya mereka. "Setelah itu masuk tahun produksi massal, dia (NFSS) tidak bisa klaim itu produk mereka. Indonesia punya hak memproduksi serial produk dan menjual," ujarnya.
Dia menambahkan, medium tank ini memang dibutuhkan untuk memperkuat pertahanan Indonesia dengan medannya. Medium tank juga menurutnya nanti akan memenuhi kebutuhan pertahanan di Indonesia kelas medium yang mana saat ini sudah banyak termakan usia.
"Medium tank ini kelas menengah. Berat kurang lebih 37 ton. Saya rasa medium tank ini paling tepat di Indonesia untuk medannya. Apalagi di Sumatera dan Jawa. Jadi kita harapkan tank-tank yang lama itu diganti lah. Kita memerlukan 500-lah Tahap awal kan baru dibuat," terangnya.
Proyek medium tank merupakan program negara yang masuk dalam tujuh pengembangan strategis Kementerian Pertahanan. Proyek tersebut yang sudah dimulai sejak 2015 mendatang harapannya bisa ditampilkan pada Oktober 2017 mendatang pada puncak peringatan HUT TNI ke-72 di Cilegon.
"Jadi satu (prototipe) sudah dibawa ke Cilegon pada HUT TNI nanti," jelasnya.