Puluhan aktivis di Medan gelar aksi peringati 14 kematian Munir
Dalam unjuk rasa itu, Aliansi Solidaritas Peduli Munir menggelar aksi teatrikal pembunuhan Munir. Mereka juga menaburkan bunga ke keranda yang dibawa. Aksi diakhiri dengan membagikan kembang kepada pengendara yang melintas di sana.
Sejumlah aktivis di Kota Medan menggelar aksi refleksi 14 tahun kematian pejuang Hak Asasi Manusia, Munir sore ini. Mereka menuntut negara bertanggung jawab dan mengungkap tuntas kasus itu.
Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Peduli Munir ini melakukan aksinya dengan cara orasi, dan membentangkan spanduk serta poster-poster bergambar Munir. Mereka juga membawa keranda sebagai simbol matinya keadilan.
-
Kenapa terjadi kerusuhan di Mulia? Hal ini kemudian memicu kerusuhan di Mulia, Ibu Kota Puncak Jaya pada Rabu (17/7) lalu. Kericuhan yang terjadi mengakibatkan empat orang terluka dan satu warga sipil meninggal dunia.
-
Apa makna dari "umroh mabrur"? Makna kata "mabrur" dalam konteks Islam merujuk kepada perbuatan yang diterima atau diterima dengan baik oleh Allah SWT.
-
Kapan kejadian asusila tersebut terjadi? Peristiwa itu terjadi dalam rentang 3-7 Oktober 2023. Saat itu, Hasyim Asyari tengah melakukan kunjungan kerja ke Belanda pada tanggal 03 Oktober – 7 Oktober 2023.
-
Dimana kasus asusila tersebut terjadi? Hasyim Asy'ari juga terbukti melakukan hubungan badan dengan anggota PPLN saat bertugas di Amsterdam, Belanda dalam rangka Bimtek.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Bagaimana Hasyim Asy'ari menanggapi tuduhan tersebut? Hasyim pun mengakui bahwa kata 'kita' merujuk pada dirinya dan CAT.
"Sudah 14 tahun kematian Munir, sampai saat ini pemerintah belum juga bisa mengungkap siapa di balik dari kematian Munir," kata Putra Saptian, koordinator aksi di bundaran depan Kantor Pos Besar, Jalan Balai Kota, Medan, Jumat (7/9).
aktivis peringati 14 tahun kematian munir ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Menurut Putra, negara harus bertanggung jawab untuk memberi keadilan bagi seluruh rakyatnya, termasuk terkait kasus kematian Munir. Terlebih sebelumnya tim pencari fakta (TPF) yang dibentuk pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyerahkan hasil kajiannya yang menyimpulkan kematian Munir disebabkan pemufakatan jahat.
"Namun, pemufakatan jahat itu belum bisa terbuka secara jelas, karena TPF kesulitan mengakses informasi," sebut Putra.
aktivis peringati 14 tahun kematian munir ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Aliansi Solidaritas Peduli Munir menuntut agar dalang pembunuhan Munir dicari dan diungkap secepatnya. Mereka pun meminta agar dibentuk kembali TPF yang independen dab bebas intervensi. Dokumen TPF yang lalu juga harus diungkap kepada publik.
Dalam unjuk rasa itu, Aliansi Solidaritas Peduli Munir menggelar aksi teatrikal pembunuhan Munir. Mereka juga menaburkan bunga ke keranda yang dibawa. Aksi diakhiri dengan membagikan kembang kepada pengendara yang melintas di sana.
Baca juga:
Kabareskrim Polri tegaskan tak pernah tutup kasus Munir
Amnesty Internasional: Kasus kematian Munir tak ada kedaluwarsa
Bareskrim bisa buka rekaman Pollycarpus dan Muchdi PR untuk selidiki kasus Munir
Kabareskrim soal kasus Munir: Menyidik dan membuktikan aktor itu tidak mudah
Pollycarpus bebas, Kapolri perintahkan Kabareskrim teliti kembali kasus Munir