Puluhan unggas di Bukit Menoreh positif terserang virus flu burung
Terkait temuan itu, Puskesmas setempat melakukan upaya pencegahan pada manusia.
Usai puluhan unggas milik Zaefudin Zuhri warga Lereng Bukit Menoreh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam kurun waktu dua hari ini ditemukan mati secara mendadak, petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang Selasa (22/9) pagi hingga siang ini melakukan pemeriksaan lanjutan.
Pada pemeriksaan lanjutan ini, petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Magelang yang langsung dipimpin oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Pemkab Magelang John Manglapy mengambil air liur atau lendir beberapa unggas dari puluhan unggas milik Zaefudin yang mati mendadak. Dengan peralatan berupa rapid tes, petugas menemukan hasil bahwa puluhan unggas milik Zaefudin Zuhri yang terdiri dari berbagai jenis yaitu bebek, ayam kalkun, ayam kampung, ayam bangkok dan mentok positif suspect, terkontaminasi atau terkena virus flu burung atau dikenal dengan virus avian influenza tersebut.
"Setelah kami melakukan tes, ternyata muncul warna kemerah-merahan pada rapid tes yang merupakan alat pengecekan. Sehingga kami nyatakan bahwa puluhan unggas di lereng Menoreh, Kabupaten Magelang ini, positif mengandung atau terkontaminasi dan terserang virus flu burung," ungkap John Manglapy kepada wartawan usai mengecek peternakan Zaifudin Syuhri di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Selasa (22/9).
Atas penyebaran virus flu burung ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Magelang akan bekerja sama dengan Puskesmas setempat melakukan upaya pencegahan pada manusia di sekitar Lereng Bukit Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Akan kita lakukan tindak lanjut bersama warga sekitar, puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan beberapa warga sekitar peternakan. Dikhawatirkan, virus flu burung ini nanti akan bermutasi ke tubuh manusia yang bisa mengakibatkan bahaya dan jangan sampai ada korban warga yang meninggal dunia akibat virus yang terbukti mematikan itu," ungkap John Manglapy.
Selain itu, Pemkab Magelang dalam hal ini Dinas Peternakan dan Perikanan akan mendirikan posko penanganan untuk mencegah selain upaya penyebaran atau mutasi virus dari unggas ke manusia. Terutama mencegah penyebaran virus flu burung itu menyebar di luar wilayah desa, kecamatan maupun di luar daerah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Paling tidak harus dilokalisir dan dicegah penyebarannya terlebih dahulu selain nanti juga akan melakukan upaya penyemprotan sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran virus flu burung yang dikenal dengan nama H5N1 ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Diduga terkena virus flu burung, puluhan unggas milik Zaefudin Zuhri warga lereng Bukit Menoreh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam kurun waktu dua hari ini ditemukan mati secara mendadak.
Akibatnya, Zuhri pun merasa ketakutan unggasnya yang mati terjangkit virus flu burung sehingga unggasnya yang terdiri dari berbagai jenis yaitu bebek, ayam kalkun, ayam kampung, ayam bangkok dan mentoknya yang mati langsung dibakarnya. Zuhri awalnya sama sekali tidak menduga bila puluhan unggasnya yang sebelum mati mengalami pembengkakan pada beberapa bagian tubuhnya.
Takut dengan bertambahnya unggasnya yang mati, Zaefudin memutuskan untuk membakar puluhan unggasnya yang telah mati. Setelah dibakar Zaefudin pun langsung mengubur unggasnya yang telah dibakarnya.