Pusat krisis kecelakaan Lion Air di Halim beroperasi hingga Jumat
Sejak pesawat Lion Air JT610 dipastikan jatuh di Tanjung Karawang oleh Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas), Senin, pihak Lion Air mendirikan empat posko pengaduan di Jakarta.
Asisten Manajer Lion Air Group Tri Siswoyo mengatakan pusat krisis Lion Air JT610 di Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) Jakarta Timur akan beroperasi hingga Jumat (2/11). Tri menjelaskan, pertimbangannya karena umumnya proses evakuasi berlangsung sekitar enam hari hingga satu minggu.
"Posko sudah dibuka sejak Senin malam, dan beroperasi selama 24 jam hingga Jumat, 2 November," kata Tri saat ditemui di pusat krisis Lion Air JT610, Bandara Halim Perdanakusuma seperti dikutip Antara, Selasa (30/10).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Akan tetapi, Tri menyebutkan keputusan akhir masih akan menunggu situasi di lapangan, sehingga ada kemungkinan operasional posko akan diperpanjang oleh pihak Lion Air.
"Operasional posko akan diperpanjang jika proses pencarian dan evakuasi belum selesai, dan jika masih banyak korban yang belum teridentifikasi, ataupun masih banyak keluarga korban yang belum melapor," kata Tri.
Jika diperpanjang, Tri menyampaikan, pihaknya kemungkinan akan memindahkan pusat krisis ke Kantor Operasional Lion Group (LOC) di Kota Tangerang.
Sejak pesawat Lion Air JT610 dipastikan jatuh di Tanjung Karawang oleh Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas), Senin, pihak Lion Air mendirikan empat posko pengaduan di Jakarta.
Empat posko tersebut, diantaranya pusat krisis utama di Bandara Halim Perdanakusuma depan Gedung Maintenance Division, posko di Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati Jakarta Timur, posko di Hotel Ibis Cawang, tempat keluarga korban menginap, dan posko di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta.
Di samping empat posko tersebut, pihak Lion Air juga membuka posko pengaduan di tiap daerah, diantaranya di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Jambi, dan di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Posko di Bandara Halim Perdanakusuma sendiri difungsikan sebagai pusat pendataan dan pelaporan keluarga korban.
Sejak Senin malam hingga Selasa siang, ada sekitar 110 anggota keluarga dari 87 korban yang melapor ke petugas.
Baca juga:
Selasa pagi, Tim SAR kembali temukan potongan tubuh manusia di perairan Karawang
Dokter forensik dari 3 universitas dilibatkan bantu identifikasi korban Lion Air
Jaksa Dodi tumpangi Lion Air JT610 ke Pangkalpinang usai jenguk anak istri
Pencarian hari ke-2, Tim SAR evakuasi serpihan pesawat Lion Air
Petugas cek dan identifikasi sejumlah barang temuan