PVMBG: Kondisi Gunung Agung sekarang seperti tahun 1963 saat meletus hebat
PVMBG: Kondisi Gunung Agung sekarang seperti tahun 1963 saat meletus hebat. PVMBG memprediksi, peluang meletusnya gunung Agung di Bali cukup besar. Hampir 50 tahun tidak ada asap solvatar di puncak. Tapi kemarin tiba-tiba muncul. Persis seperti tahun 1963 saat meletus hebat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM memprediksi, peluang meletusnya gunung Agung di Bali cukup besar. Ini didasari beberapa pengamatan yang sudah dilakukan sejak gunung mengalami peningkatan aktivitas.
"Sangat kritis sekali, ini bisa saja akan meletus," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Gede Suantika pada wartawan, Rabu (27/9).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Gejala yang ada pada Gunung Agung saat ini sama persis dengan kondisi pada saat 1963. Saat itu gunung tersebut meletus dengan hebat. "Hampir 50 tahun tidak ada asap solvatar di puncak. Tapi kemarin tiba-tiba muncul, seperti yang di-video kan," katanya.
Tak hanya itu, berdasarkan alat pendeteksi yang dipasangnya, frekuensi gempa di gunung tersebut terus meningkat. Jika dalam kondisi normal terjadi 10 kali gempa dalam setiap tahunnya, saat ini jumlahnya terus meningkat hingga berkali-kali lipat.
"Bulan Juli lima kali, Agustus bertambah, September semakin bertambah. Akhirnya kita naikkan (kondisinya). Selain karena didukung hasil pemantauan, gempa juga makin terasa. Semua ini ciri-cirinya akan gempa," paparnya.
Dia menambahkan, efek letusan Gunung Agung tergolong besar. Jika letusan terjadi, gunung tersebut akan menyemburkan awan panas hingga radius 12 kilometer. Material tersebut akan meluncur ke daratan di tenggara, selatan, dan barat daya arah gunung tersebut. Tak hanya itu, lanjutnya, letusan Gunung Agung pun akan memuntahkan abu pasir dan batu kerikil dengan radius sembilan kilometer.
"Apabila musim hujan, lahar juga akan keluar," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memastikan warga yang berjarak 9-12 kilometer dari Gunung Agung harus segera diungsikan.
(mdk/noe)