PWNU DKI: Kita hanya menghadapi Pilkada, bukan sedang perang!
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Husni Mubarok Amir berharap tak ada politisasi agama dalam Pilkada DKI Jakarta. Dia melihat maraknya politisasi agama dengan adanya penolakan salatkan jenazah yang mendukung calon tertentu.
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Husni Mubarok Amir berharap tak ada politisasi agama dalam Pilkada DKI Jakarta. Dia melihat maraknya politisasi agama dengan adanya penolakan salatkan jenazah yang mendukung calon tertentu.
Dia mengatakan hal itu sama saja melakukan intimidasi. Dia mengingatkan Pilkada DKI hanya sekedar Pilkada jangan sampai diibaratkan sebagai perang.
"Jangan mengintimidasi, jangan membuat takut orang awam dengan mempolitisasi masjid, dan jangan sekali-kali menggelorakan semangat jihad disuasana damai seperti saat ini. Kita hanya sedang menghadapi Pilkada, bukan sedang perang," katanya di Jakarta, Minggu (2/4).
Dia menyebut radikalisme agama memiliki banyak wujud, salah satunya dengan melakukan politisasi rumah-rumah ibadah. NU menolak dengan tegas hal tersebut.
"NU sebagai salah satu organisasi pendiri negara ini jelas pada komitmennya, yaitu melawan segala bentuk radikalisme agama yang membuat retak persaudaraan sesama anak bangsa," tegasnya.