Raih Penghargaan Satyalencana Wira Karya, Ini Program Andalan Ganjar Turunkan Stunting
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Ganjar dianggap sukses menurunkan stunting.
Keberhasilan Ganjar dalam menekan stunting tak lepas dari keberhasilan program yang digagasnya.
Raih Penghargaan Satyalencana Wira Karya, Ini Program Andalan Ganjar Turunkan Stunting
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima penghargaan Satyalencana Wira Karya atas jasa-jasanya dalam memberikan darma bakti kepada negara.
Khususnya dalam menurunkan angka stunting di daerah.
- Gibran Beberkan Program Andalan Atasi Stunting di Permukiman Kumuh: Bedah Rumah dan Sanitasi
- Warga Manfaatkan Program Pemkot Bandung untuk Bantu Turunkan Angka Stunting
- Ini Program-Program Andalan Ganjar untuk Tekan Stunting sampai Turun jadi 11,9%
- Kasus Stunting Jateng Tinggal 11,9%, Ganjar: Contoh Baik Ini Bisa Dipakai di Tempat Lain
Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2023 Tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya.
"Saya menyampaikan terima kasih karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur, sistematis sehingga kita bisa menurunkan angka stunting dengan bagus,"
ujar Ganjar di Lapangan Kantor Bupati Banyuasin.
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Ganjar sukses menurunkan stunting. Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jawa Tengah tahun 2018 yakni 24,4 persen dan turun di 2019 menjadi 18,3 persen. Lalu tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.
Keberhasilan Ganjar dalam menekan stunting tak lepas dari keberhasilan program yang digagasnya. Seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, One Student One Client hingga terbaru Ganjar meluncurkan beras fortifikasi sebagai penambah gizi untuk ibu hamil.
"Jadi ada program perhatian pada ibu hamil, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu memeriksakan sejak awal terus memberikan asupan gizi yang baik, mengontrol terus-menerus dan suaminya juga harus peduli. Sampai anaknya lahir, diberi ASI eksklusif dan itu perhatian yang perlu dikontrol,"
jelas Ganjar kepada wartawan.
Adapun tingkat prevalensi stunting nasional saat ini masih berada di angka 21,6 persen dari angka yang ditargetkan presiden, yakni 14 persen di tahun 2024.
Wapres berpesan kepada seluruh kepala daerah yang hadir untuk menekan stunting setidaknya 3 sampai 4 persen agar target dapat tercapai.
Ganjar pun meyakini, kasus stunting di Jawa Tengah akan terus turun hingga angka yang ditargetkan bisa tercapai. "Target 14 persen harus tercapai. Maka kalau Jawa Tengah kurang lebih sekitar 3 sampai 4 persen dan saya kira itu tidak akan sulit," ucap Ganjar. "Ini menginspirasi semuanya karena semuanya bisa ditunjukkan. Banyak kok kabupaten kota pemerintah daerah yang cukup sukses untuk menurunkan angka stunting," lanjut Ganjar.