Ramai-ramai pamer kesuksesan saat mudik
pamer harta di kampung halaman tetap mempunyai nilai positif
Mudik menjadi waktu berharga bagi para perantau berkumpul dengan keluarga. Banyak cerita sekaligus harta dibawa mereka untuk dibagi kepada keluarga tercinta. Ini sekaligus membuktikan bahwa mereka bisa sukses berjuang di kota.
Tidak sedikit masyarakat memanfaatkan ajang mudik Lebaran justru menjadi ajang pamer harta. Besarnya rasa gengsi hidup di kota ketika kembali ke kampung halaman menjadi pemicunya.
Sosiolog sekaligus Wakil Rektor I Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengatakan, mudik juga merupakan ajang untuk menunjukkan tingkat kesuksesan seorang perantau. Dia mengakui tentu ada niat lain dari sekedar silaturahmi.
Kondisi ini biasa terjadi kepada mereka yang menjadikan perantauan sebagai ajang untuk mengubah nasib. "Mereka yang pulang ke kampung itu macam-macam motifnya. Ada sebagian yang ingin menunjukkan bahwa 'Saya sudah berhasil'," ujar Musni saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/7).
Selain itu, Musni tak menyangkal jika dalam tujuan mudik para perantau pastinya ingin mengobati kerinduan kepada keluarga. Apalagi bertemu kerabat untuk sekedar bercerita masa kecil dan lainnya.
"Tapi ada juga mereka yang mudik itu untuk mengenang masa kecil dan keadaan mereka dulu. Walaupun pada umumnya, motif mereka mudik itu karena ingin bersilaturahmi kepada handai taulannya," ujar Musni.
Meski demikian, pamer harta di kampung halaman tetap mempunyai nilai positif. Ini berkaitan dengan tingginya perputaran uang di kampung halaman. Sebab, banyak para pemudik memanfaatkan mudik sekaligus berlibur.
"Mudik itu bisa memberi dampak positif untuk masyarakat di desa, dari aspek ekonomi. Karena mereka pulang membawa uang, mereka berbelanja, mereka menginap di hotel, dan memberikan dampak positif pertumbuhan ekonomi. Sebab, penginapan itu pastinya akan merekrut pegawai musiman, untuk melayani mereka yang ingin menginap dan berlibur di kampung halamannya saat musim libur mudik tersebut," kata Musni.
Selain aspek ekonomi, lanjut Musni, ternyata mudik juga bisa memberikan pengaruh positif dalam hal membangun motivasi bagi masyarakat di kampung halaman. Banyak masyarakat di desa akhirnya terpacu untuk mendapatkan hidup lebih baik. Hal ini juga terkadang membuat para pemudik membawa sanak famili atau tetangganya ikut ke kota.
"Mudik juga bisa memberi dampak positif pada masyarakat desa, yakni untuk membangun nilai-nilai di mana orang bisa berhasil kalau dia mau bekerja keras di kota. Dan itu dibuktikan oleh mereka yang mudik ke kampung halamannya, setelah berhasil berjuang mengadu nasib di kota," pungkasnya.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Dimana Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
Baca juga:
Mudik dan kebiasaan turun temurun masyarakat Indonesia
Ini penjelasan asal muasal mudik dimulai
Mudik tak cuma di Indonesia
Mudik, perjalanan pulang kampung penuh cerita seru
Hiruk pikuk pemerintah hadapi arus mudik