Rampok pembunuh tauke karet dibekuk, 1 tewas didor,1 kabur ke sungai
Barang bukti yang diamankan adalah lima pucuk senjata api rakitan, sisa uang hasil rampokan Rp 5 juta, satu unit mobil Xenia dan dua sepeda motor milik tersangka, serta satu unit truk milik korban.
Lima dari delapan komplotan perampokan yang menyebabkan tauke karet dan sopirnya meninggal dunia, dibekuk polisi. Satu pelaku di antaranya tewas saat baku tembak dan satu lainnya tenggelam setelah kabur ke Sungai Ogan.
Pelaku tewas adalah Suwarno alias Warno Jumali (23), warga Desa SP 6 HTI, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Dia terkena tembakan di dada dalam adu tembak dengan polisi, Rabu (29/3) sore.
Sementara pelaku yang tenggelam di Sungai Ogan di Baturaja, Ogan Komering Ulu, saat penggerebekan adalah Minok. Polisi masih melakukan pencarian karena jasadnya belum ditemukan.
Tiga tersangka lain yang ditangkap adalah Junarso alias Jun Tatto (39), warga Desa Bogor Baru, Kecamatan Kepahyang, Bengkulu, yang mengalami tiga tembakan di kaki; Paryadi (41) warga Desa Jejarab Baru, Kecamatan Megang Sakti, Musi Rawas, yang juga ditembak di kaki kiri; serta Sugiman (29) warga Desa Bogor Baru, Kecamatan Kepahyang, Musi Rawas.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
Barang bukti yang diamankan adalah lima pucuk senjata api rakitan, sisa uang hasil rampokan Rp 5 juta, satu unit mobil Xenia dan dua sepeda motor milik tersangka, serta satu unit truk milik korban.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, para pelaku terbilang sangat sadis dalam beraksi. Bahkan dia menyebut kejahatan pelaku hampir menyerupai eksekusi ISIS.
"Sangat biadab, mereka mirip ISIS. Alhamdulillah lima dibekuk Tim Rimau, satu di antaranya mati dan satu hilang tenggelam ke sungai. Ada tiga pelaku lain buron," ungkap Agung saat rilis di RS Bhayangkara Polda Sumsel di Palembang, Kamis (30/3).
Menurut dia, komplotan ini kerap beraksi di sejumlah provinsi, seperti Jambi, Sumsel, dan Bengkulu. Sasarannya adalah pengendara mobil dan pencurian sepeda motor.
"Jika beraksi selalu bersama-sama, anggotanya delapan orang. Kami masih padukan dengan LP di polda lain," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Prasetijo Utomo menjelaskan, para tersangka terlibat dalam perampokan Tauke Karet di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, 7 Maret 2017.
Edi Yus (30) dan Patri Husein (25) yang merupakan tauke karet tewas ditembak di bagian kepala. Sedangkan satu korban lain, Pahendra (22) selamat meski juga terkena tembakan tersangka. Setelah ditembak, para korban dilempar ke sungai oleh pelaku dan uang sebesar Rp 86,1 juta serta mobil truk dibawa kabur pelaku.
"Kebetulan satu korban selamat dan kita dapatkan keterangan. Ciri-ciri para pelaku terungkap dan akhirnya kita bekuk," kata dia.
Modus yang digunakan adalah menghubungi pelaku lain untuk mengetahui tauke yang sedang menjual karet ke Palembang. Kemudian, mereka menunggu korban di jalanan sepi dengan mengendarai mobil dan motor.
Begitu korban melintas, para pelaku berpura-pura meminta bantuan karena mobilnya mogok. Lalu, pelaku menodong pistol rakitan ke semua korban dan menggiringnya ke dekat sungai.
Para korban dibariskan berjajar menghadap arah sungai dengan tangan terikat. Dari belakang, pelaku menembak kepala masing-masing korban sebanyak dua kali dan selanjutnya dilempar ke sungai.
"Makanya Kapolda bilang mirip ISIS, karena memang sadis, digiring, ditembak dari belakang, dan dibuang ke sungai. Ini memang telah direncanakan para tersangka," pungkasnya.